When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Tidak ingin mengulur waktu untuk mencari kejelasan perihal Rasmi Caturangga dan Darin, maka sepulang kerja sampai rumah Ibra berniat mengajak Sam untuk bicara. Dia keluar lagi dari dalam rumah setelah mengganti pakaian kerjanya. Berdiri di teras mengamati Sam yang tampak tertawa lebar menemani Ganesh dan Kenes bermain pasir. Dia masih ingat betul pertama kali bertemu Sam saat pria itu baru sadar dari koma. Kenapa bisa koma? Karena Sam yang waktu itu berstatus buron atas kasus pembunuhan adik sahabat Ibra, ditemukan terkapar sekarat saat mereka mencoba menangkapnya. Ibra bisa saja membiarkannya mati, tapi karena ada banyak hal yang belum terungkap maka dia menyembunyikan pria itu di rumah sakit Dokter Sifa. Nyawanya selamat meski sempat koma. Dan saat sadar Sam justru memilih bungkam. Dia