Arjuna POV Masih belum bisa menghampirinya, Aku tetap berdiri jauh dari perempuan itu dan putraku. "Jangan pernah mengganggu hubungan pernikahan orang lain, karena itu dosa besar. Nak." Kalimat yang diutarakan oleh Ayah sungguh menjadi sebuah ultimatum untuk ku. Aku mungkin harus lebih berhati hati saat menatapnya. Aku harus bisa membatasi perasaan ini, dan juga harus bisa menghilangkannya dari pikiran ini. Namun ... bagaimana bisa aku melakukannya jika wajah jelita itu, sikap ramah dan lembut yang ia perlihatkan pada anaku, sungguh memiliki tempat yang begitu istimewa di dalam diri ini. Lalu bagaimana caranya aku harus menghapus dia dari ingatan ini? "Sudah, berhenti menatapnya." Ayah menarik ku dan mengajaku ke arah anak anak yang sedang menunggu antrean sunatan masal. Aku memang