Dia Bukan Anaku!

1226 Words

Melina sampai di rumahnya Samudra dan melihat semua pertengakaran itu dengan mata kepalanya sendiri. Ia menghela napas dalam dan segera meraih ibunya. "Bu ... ayo kita pulang. Ayah sudah nunggu kita di rumah. Ayah bilang hari ini kita akan makan siang di luar." Melina tidak sanggup melihat Naya menangis. naya sudah mengalami begitu banyak penderitaan dan Melina tidak rela, melihat sahabatnya kembali menangis. Satu satunya yang harus ia lakukan adalah menjauhkan Ibunya dari naya dan Samudra untuk semntara waktu. "Ayo Bu." ajak Melina lagi. Dan gadis itu pun berhasil membawa nya. Ibu pergi begitu saja dengan keterdiaman yang tidak bisa Naya artikan. Melina segera menyusul Ibunya setelah ia menatap Naya yang berada di dalam pelukan sang Kakak. Mengusap pundak sang Kakak memberikan dukunga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD