Kebenaran yang menyakitkan

1114 Words

"Ayo pulang!" Samudra sudah tidak tahan melihat Naya bersama Akbar. Selain itu Samudra melihat bagaimana tatapan Arjuna pada istrinya itu. Samudra merasa bahwa laki laki itu sungguh keterlaluan. "Tapi mas. Aku enggak tega melihat Akbar. Dia membutuhkan aku." Naya tidak tega melihat Akbar yang terus memanggil namanya dengan tubuhnya yang panas. Ia juga selalu ingat pada Naina, karena wajah anak itu yang begitu mirip sahabatnys itu. "Tapi dia bukan anak kamu. Dia anak orang lain. Tolong jangan buat mas marah. Kamu itu istri mas. Hanya mas yang boleh mendapatkan kamu termasuk semua perhatian kamu." Naya terdiam. Apa yang dikatakan Samudra adalah sebuah kebenaran. Dan ia memang harus berbakti pada laki laki itu. "Baiklah, mas. Tapi aku mau ijin dulu pada--" "Tidak ada ijin! kamu tida

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD