Tatapan Dua Detik.

1187 Words

"Nay, ibu mendapatkan kabar dari Nak sam. Katanya dia mau melamar kamu. Apa kamu siap? ibu tidak akan memaksa kamu. Takutnya, kamu menjadi seperti Furqon. Ibu enggak mau kamu gagal lagi." ujar ibu panti. Aku saat ini sedang minum teh hangat di teras bersama beliau. Sudah lama kami tidak pernah melakukan ini, sejak aku sibuk kerja dan akhirnya menjadi istrinya Mas, furqon. Kemudian setelah itu aku ternyata semakin sibuk. Aku harus mengerjakan pekerjaan rumah, juga harus bekerja di kantor. AKu pikir pernikahan ku dengan Mas Furqon akan berjalan dengan baik. Namun ternyata pernikahan kami hanya se mentara saja, dan akhirnya kami bercerai. Hingga sampai saat ini, aku selalu sibuk, sehingga tidak memiliki waktu untuk bersama ibu. "Bu, naya sebenarnya masih ingin sendirian. Tapi kalau menuru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD