Arjuna Cemas.

1524 Words

Kami selesai makan, dan aku menemui laki laki itu meski sejujurnya aku tidak mau. Mas Furqon menungguku di luar resto itu. "Mas!" sapaku padanya. Ku lihat Mas Furqon menatap dengan getir dan senyuman yang aku sendiri sangat sulit mengartikannya. "Apa kabar?" Beliau bertanya padaku. "Baik sekali, mas. Mas sendiri bagaimana? kenapa mas ada di sini?" Dia menunduk selama beberapa saat, terlihat menautkan kedua tangannya. "Saya baik sekali. Tapi ... ada hal yang ingin sekali saya sampaikan pada kamu. Apa boleh kita cari tempat dan berbicara?" Aku mengangguk, menyetujui permintaannya. Kami memilih kedai es krim sebagai tempat yang akan dijadikan persinggahan agar Mas Furqon bisa menyampaikan maskdunya itu. Mas Furqon memesan es krim vanila, kemudian beliau juga memesankan es krim macha untu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD