Amsterdam, Belanda.

1808 Words

•• Happy reading •• Semesta setuju jika menobatkanmu sebagai seorang laki-laki yang bertanggung jawab - Andara Jeo. "Pesankan aku tiket, ambil yang paling cepat. Jika ada yang pukul tiga dini hari, tolong kau checkout," perintah Vante pada Renan yang sedang mengikutinya dari belakang, mereka memasuki rumah orang tua Vante. Terlihat Hanaya dan Dean yang menunggu di ruang tengah sembari menonton acara tv yang kurang menarik di jam segini. "Kau gila, ya? Sekarang saja sudah pukul 01.25. Bagaimana bisa kau tidak tidur dulu dan istirahat sebentar." "Tidak ada waktu lagi, Renan," ucap Vante, laki-laki itu masuk ke dalam kamarnya dan mendekati koper Andara. "Ada apa? Andara mana?" tanya Hanaya dengan wajah penuh harapan. Berharap Vante membawa pulang Andara, nyatanya tidak. "Andara di Amste

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD