Suddenly

1316 Words
Tempat Jieya bekerja adalah kantor majalah wanita dimana Jieya menjadi karyawan yang membuat layout dan editing. Semua hasil wawancara wartawan ataupun kiriman naskah cerpen akan masuk ke hadapan Jieya. Jieya mengerjakan semua tugas-tugasnya dengan telaten. Meski pekerjaan Jieya ini bukan pekerjaan yang sangat hebat, tapi Jieya menyukai bekerja di perusahaan ini. Kesibukan Jieya di kantor membuat Jieya tidak merasa bahwa jam sudah menunjukkan pukul delapan, saatnya Jieya pulang ke rumah. Jieya mengemasi barangnya dengan ceria. Perasaan Jieya masih berdebar karena Bryan melamarnya, dan kini Jieya sangat rindu Bryan. Ingin rasanya berpelukan dalam selimut bersama Bryan, membicarakan seperti apa pesta pernikahan mereka akan dilangsungkan. Gaun seperti apa yang akan dikenakannya dan berbagai hal manis lainnya. Hanya membayangkannya saja, Jieya tidak bisa berhenti tersenyum. Jieya bergegas keluar dari kantor dan merapatkan mantelnya saat angin terasa kencang berhembus menerpa tubuh mungilnya. Jalanan sudah mulai sepi. Jieya agak terlambat pulang karena pekerjaan hari ini yang cukup menumpuk. Dua orang pria terlihat memandangnya dari seberang jalan namun Jieya mengabaikannya, terlalu sibuk dengan angannya yang melambung karena lamaran yang Bryan lakukan pagi tadi. "Nona!" Salah satu pria itu menyapa Jieya. "Ya...?" Tanya Jieya balik. "Apakah nona bernama Jieya Regina Lee?" "Ya. Anda siapa?" Tanpa aba-aba, pria yang seorang lagi mendekap Jieya dari belakang. Membekap mulut Jieya dan segera menyeret Jieya ke dalam van. Jieya meronta, mencoba membebaskan diri tapi sia-sia tubuhnya kecil dan terlalu lemah untuk melawan dua pria berawakan besar dan lagi dalam van menunggu pria lainnya yang juga berperawakan besar. Sebuah saputangan menutup wajah Jieya dan Jieya merasa sedikit sesak, pandangannya kabur dan berputar lalu Jieya tidak ingat apapun.    "Hyung!!!" Kai menerobos masuk kamar dan mendapati Loey sedang duduk, menikmati segelas wine, sambil berhadapan dengan seorang wanita berbaju ketat. Loey dan wanita itu sedang bermain poker dan karena teriakan Kai membuat Loey kaget dan gelasnya terjatuh. "Sialan kau Kai!" Geram Loey. "Oh...maaf hyung, aku tidak tahu kau sedang bersenang-senang." Kaita membersihkan asal tumpahan wine yang berceceran. "Tapi aku rasa kau perlu mendengar hal ini." Kaita mendekat pada Loey. "Awas kalau berita yang kau bawa omong kosong." Ancam Loey kesal sambil mengkodekan dengan tangan agar wanita berbaju seksi di hadapannya menyingkir. "Ah....kau jangan begitu hyung. Begini, ada gadis baru datang, dan kau pasti tidak menyangka...." "Apa maksudmu?" "Gadis hitungan ketiga itu hyung! Dia ada di sini. Dia ada di Lotus, dan dia adalah wanita penghibur baru di tempat ini! Dia akan dilelang besok malam." Loey langsung berdiri dan langsung keluar dari ruangan menuju tempat dimana biasanya gadis baru ditempatkan. "Selamat malam bos." Seorang penjaga menyapa Loey dan Loey mengabaikannya. Pria tinggi itu terus berjalan ke ruangan dimana Jieya berada. Loey melihat Jieya sedang ketakutan, bingung dan menangis. Kedua tangannya diikat dan gadis itu mencoba bicara meski bibirnya disumpal kain. "Hentikan tangisanmu jalang!" Seorang penjaga berniat menampar Jieya tapi mendadak tangan penjaga itu tertahan. Penjaga itu menoleh dengan emosi, namun emosinya surut seketika saat tahu Loey yang menahan tangannya. "Oh hyungnim." Penjaga itu mengangguk sopan. Loey menyuruh penjaga itu menyingkir dengan gerakan tangannya dan penjaga itu mematuhinya. Mata Jieya membulat saat memandang wajah Loey. Jieya masih ingat pria berambut gulali itu. Kenapa pria itu ada di sini? Apakah dia adalah orang yang menculiknya? Tapi kenapa? Apa salah dan dosa Jieya hingga pria ini menculiknya dan mengikatnya seperti ini? Berbagai pertanyaan muncul dalam benak Jieya. Loey mendekati Jieya, diambilnya kain yang menyumpal mulut Jieya. "Tuan....kau ingat aku kan....? Tuan tolong bebaskan aku.... tolong....aku tuan, aku mohon." Kata Jieya diantara derai air mata ketakutan. Hati Loey tergetar melihat manik mata Jieya berkaca-kaca mengeluarkan anak sungai yang mengalir di pipinya. Tangan Loey seakan ingin mengusap air mata di pipi Jieya, namun Loey menahan keinginan hatinya. Jieya mengingatkan Loey pada seseorang. Seseorang yang dicintainya dan kini telah pergi. Seseorang itu pasti juga merasakan ketakutan yang sama seperti Jieya saat ini, sebelum akhirnya maut merenggutnya. Hati Loey terasa dipatahkan sekali lagi mengingat masa kelam itu. Loey memalingkan wajahnya dan beranjak. Tidak tahan melihat Jieya yang membuatnya terserat masa lalu. "Tuan.....tuan....tolong....lepaskan aku tuan.....aku mohon...." Jieya kembali memohon pada Loey saat Loey melangkah meninggalkannya. Tapi Loey bagai menulikan telinganya, pria itu berlalu tanpa kata dan menghilang dari balik pintu. "Itu benar kan gadis hitungan ketiga?" Tanya Kaita pada Loey. Loey mengangguk pasif. "Apa kau akan membiarkan dia di sini hyung? Hidupnya menderita di sini....dia akan jadi mangsa pria-pria hidung belang...." "Itu bukan urusanku Kai." Kaita memandang Loey. Yah memang ada banyak gadis seperti Jieya di sini tiap hari. Mereka diperdagangkan sebagai b***k seks dan itu hal yang biasa. Dunia ini seperti rimba maha besar, di mana yang kuat yang berkuasa. Jika kau ingin berkuasa maka jadilah kuat dan superior, jika tidak maka pasrah saja bila kehidupan menggerusmu sampai kau merasakan penderitaan paling pahit di dunia. Loey menyalakan rokok dan menyesap rokoknya dalam-dalam dan berjalan meninggalkan ruangan tempat Jieya berada. Sementara itu seorang wanita berbaju ketat merah seksi dan berbibir sensual berjalan anggun menuju ke tempat Jieya. "Siapa gadis itu Krys?" Tanya Loey saat Krystal Jung melewati Loey. "Ah....biasa hanya gadis yang tidak beruntung karena berurusan dengan Tiger Clan." Jawab Krystal santai. "Kenapa oppa tanya?tidak biasanya kau peduli pada gadis-gadis yang ada di sini. Hm...apa karena wajah polosnya oppa ingin membawanya ke ranjang?" Krystal tertawa kecil. Loey hanya diam. "Sabarlah oppa, oppa bisa membawanya untuk bersenang-senang setelah besok malam, setelah gadis itu melepas keperawanannya dengan harga paling tinggi." "Dia masih....?" Krystal mengangguk. "Benar-benar gadis polos bukan? Tiger Clan akan mendapatkan uang banyak dari gadis itu." "Aku pergi dulu oppa. Aku harus mengurusi gadis itu dengan benar sebelum mereka melelangnya besok malam." Kata Krystal meneruskan langkahnya menuju kamar yang dihuni Jieya. Kaita menahan nafas saat Krystal lewat dan Krystal mengerling sensual pada Kaita. Berbisik pada Kaita untuk menemuinya nanti di kamar Krystal di lantai teratas gedung Lotus. Loey menatap kosong pekerja yang sedang mengemas butir-butir pil ke dalam plastik. Butir narkoba itu akan dikemas dan diselundupkan ke seluruh kawasan Asia Tenggara. "Apa kau masih memikirkan gadis tiga hitungan itu?" Tanya Kaita pada Loey. "Jangan sok tahu." Dengus Loey. "Sayang sekali dia harus terlibat dengan Tiger Clan." Gumam Kaita pelan. Kaita tahu ada yang mengusik Loey soal gadis itu tapi Loey mencoba mengenyahkan perasaan yang hinggap di hatinya. Memang tidak mudah jika kau bergabung dengan kelompok mafia. Kau tidak boleh menggunakan perasaan, cinta, belas kasihan ataupun empati. Jika kau melakukannya maka musuh akan menghabisimu lebih dulu. Dunia ini sangat kejam dan keras. "Bisakah kau tutup mulutmu dan berhenti membahas soal gadis itu, b******k!" Ujar Loey kesal. Kaita tertawa. "Oke aku tidak akan membahasnya lagi. Tapi bila kau ingin bicara tentang dia kapanpun kau mau aku siap mendengarkanmu hyung atau membawa dia ke ranjangmu?" "b*****t kau Kai!" Hardik Loey yang disambut tawa terbahak Kaita. "Hyung aku pergi dulu Nona Krystal menyuruhku ke ruangannya." Kata Kaita dengan wajah berbinar. "Oh ya ampun kau hanya dijadikan budaknya tapi kau begitu menyukainya." "Yah karena aku suka menjadi b***k nona Krystal dan aku bahkan rela mencium kaki nona Krystal." Balas Kaita. Kaita Kim memang sangat memuja Krystal Jung. Sayang, Kaita bukan siapa-siapa di Tiger Clan. Kaita hanyalah salah satu kroco di kelompok mafia Tiger Clan. Sedangkan Krystal meski awalnya gadis itu adalah perempuan yang diperjualbelikan di Lotus tapi kecantikan dan kecerdasannya membuat Krystal menjadi wanita yang disukai oleh Sean William Oh. petinggi Tiger Clan. Krystal adalah wanita milik Sean Oh, Tiger fangs julukannya. Sean adalah kaki tangan terpercaya dari Jeffrey Lee, Godfather Tiger Clan. Selain Sean, Loey juga merupakan kaki tangan terpercaya Jeffrey Lee, Loey dijuluki Tiger Claw. Betapa pentingnya kedudukan Sean dan Loey di Tiger Clan. Taring dan cakar, adalah kekuatan mutlak seekor harimau bukan? Kembali pada Krystal dan Kaita mereka memang memiliki saling ketertarikan yang kuat sejak pertama kali bertemu, tapi tentu saja mereka tidak bisa bersama. Sean Oh tidak akan segan menembak kepala Kaita bila Kaita berterus terang merebut Krystal. Yang bisa dilakukan Kaita dan Krystal adalah melakukan hubungan fisik sepuas mereka dan sekehendak hati mereka saat Sean pergi mengurus bisnis hitam Tiger Clan.          
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD