“Jangan di unblock ya, sayang?” pinta Rain padaku. Soal nomor ponsel Shanna tentu saja. “Ngga cuma mulutnya yang lemes itu perempuan. Jarinya juga sama.”
“Kamu marah?”
“Ya marahlah, Zi! Suami mana yang bisa anteng wae istrinya diganggu? Kalau cowok udah aku ajak sparing! Dia tuh yang b4bi!” omelnya lagi.
Aku menangkup wajahnya, kutarik mendekat, lalu kuciumi mulai dari keningnya. Terakhir, tentu saja berciuman sejenak.
“Masih marah?” tanyaku kemudian.
“Sama kamu mah ngga, sama Shanna ya masih,” jawabnya.
“Emang tadinya marah sama aku?”
“Kesal sih lebih tepatnya.”
“Karena?”
“Kamu ngga cerita soal Shanna. Malah ngadepin sendirian. Aku kayak ngga ada gunanya!”
“Bee ….”
“Kamu pikir aku selingkuh kan?”
Aku terdiam, lalu menghela napas.
“Kamu bunuh aku aja kalau aku sampai begitu, s
