023: ZIA-TENTANG BARA

1145 Words

** Masih Bandung di masa lalu** “Apalagi, Bar?” Kening Bara mengerut. “Apalagi?” “Kalau lo mau bercanda, nge-bully, atau sarkas ke gue … silahkan. Cepetan! Gue ngga enak sama yang lain karena kelamaan ngilang,” jelasku dengan nada suara yang seperti orang kelelahan. “Lo dengar kan yang Peppy bilang tadi? Semuanya lo dengar kan? Lo begini supaya Peppy marah? Supaya Peppy makin merhatiin lo dan ngga lagi terlalu akrab sama Rain?” Bara terkekeh, kemudian mendengus keras. “Lo lagi nulis n****+?” “Kalau ngga ada yang mau diomongin lagi, better kita gabung sama yang lain. Kasihan anak-anak di lokasi, nungguin,” ujarku kemudian, malas berlama-lama menanggapinya. “Lo bareng sama gue. Kita perlu bicara, Wik.” “Gue bakal teriak kalau lo berani manfaatin gue untuk kepentingan hubungan lo dan P

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD