Kalau tadi gue cerita tentang sifat gue yang introvert, sekarang gue bakal cerita tentang keluarga besar gue. Kita tetapkan batas dulu ya? Yang gue maksud dengan big family adalah barisan Kakek Nenek gue, keturunannya, dan para sahabat anak-anaknya alias para orangtua gue. Segitu aja udah rame pake banget, guys.
So, di antara kami tuh nyaris ngga ada rahasia. Kalau pun ada kayaknya hanya urusan di balik pintu kamar. Tembok seolah bisa bicara, angin tak pernah segan menyampaikan kabar. Seperti sekarang contohnya, nama Mas Ara ada di layar ponsel gue. Entah kenapa perasaan gue bilang, kalau ini telpon gue angkat, belum ada semenit ngobrol, pasti gue bakal kena mental.
Oh, sebelum gue angkat panggilan ini, let me tell you kenapa dulu gue ngga ngeh kalau Zia itu adiknya Mas Ara. Jawabannya s
