Pernjanjian Pernikahan Kontrak

1014 Words
"Aku akan balaskan dendam rasanya waktu itu aku dipukul hingga koma, lalu ibuku dipukuli babak belur meninggal saat sudah berada di ruangan UGD. Aku masih ingat, aku terbangun ketika Ibuku sudah dikuburkan oleh Kakek dan Kakek malaikatku di saat hidupku hancur." Roger mengingat kejadian di masa lalu dan itu teringat akan ibundanya yang meninggal beberapa tahun yang lalu. Roger memutuskan untuk tidur setelah dia mengingat kenangan di masa lalu. Dia saat itu menatap punggung istri yang baru saja pingsan. "hanya sekedar pernikahan kontrak untuk tujuan bala dendam. Lalu aku akan jadikan kamu b***k ranjang dan mempermalukan kamu terus menerus." Roger sudah dibuatkan akan dendamnya sehingga dia dulu yang sangat mencintai Gisella itu sudah tiada. Hatinya sudah mati setelah dia mengetahui kematian Ibundanya dikarenakan orang tua Angel. Namun, saat itu sang Kakek tidak ingin menegakkan hukum pada Ibunda Roger karena dia hanya mantan pembantu di rumah besar yang dinikahi Papanya. Dia terus belajar bisnis hingga dia bisa menjalankan perusahaanya sendiri dan bisa membeli Bella 20 miliar. Malam panas di malam pernikahan itu kini sudah berakhir, malam telah berganti pagi. Gisella bangun lebih dulu dan dia mandi, dia menangis di kamar mandi sambil berdiri di guyuran air shower. Dia meratapi nasibnya kenapa bisa harus berada dicengkraman tangan pria yang sangat membencinya. 'Kenapa hidupku jadi begini? Aku harus menjadi b***k seorang pria padahal dulunya aku putri konglomerat. Kenapa kalian harus meninggal? Padahal aku sudah mendapatkan uang 20 miliar untuk bisa membantu kalian. Roger pasti akan menyelamatkan Papa jika mau bertahan' Gisella sangat menyesal dia tidak bisa menyelamatkan kedua orang tuanya. Gisella sempat menangis lama di kamar mandi, lalu dia menghapus air mata. Dia memakai handuk kimono lalu dia berganti baju. Saat dia selesai berganti baju, ternyata dari tadi Roger memperhatikan wanita ini. "Buatkan aku sarapan pagi yang enak. Sekarang dari makanan, kebutuhanku dan semuanya bahkan air hangat saat aku mandi, kamu yang akan menyiapkannya. Apa kamu mengerti Gisel?" Roger pagi-pagi sudah seenaknya memerintahkan wanita ini. "Pagi Tuan Roger, saya akan menuruti apapun yang Anda inginkan. Hilang sudah kesucianku dan aku harus menjadi budaknya," gumam Gisell. "Apa yang kamu katakan?" "Kamu semakin tampan Tuan Roger, tolong jangan sering mara-marah nanti cepat tua loh. Aku akan segera membuat sarapan pagi untuk Anda," jawabnya sambil dia melangkahkan kaki ke luar dari kamar tersebut. Dia masak sarapan pagi untuk Roger dengan kesal dan dalam hatinya rasanya ingin mengutuk pria itu agar ikut mati menyusul keuda orang tuanya saja. Pria jahat dan tukang marah Seperi dia harusnya pantas. Beberapa menit dia membuat sandwich roti dan di atasnya ada telor tomat dan diberikan mayoness. Dia menghidangkan itu di atas meja lalu Roger memaksanya. Ketika dia memakannya, dia memuntahkan makanan itu di depan lantai. "Hoek.... makanan apa ini? Kamu itu katanya pernah ikut sekolah masak tapi kenapa bisa makanan kamu tidak enak. Aku rugi membeli kamu 20 miliar, masak saja tak becus." Roger saat itu dia ke dapur seorang diri setelah memuntahkan masakan Gisel. Dia membuat makanan sendiri karena dia seorang penggila kebersihan. Dia masak capjay ala masakan Ibundanya dulu dan dia makan capjay itu dengan lahap. Gisella heran kenapa bisa seorang pria bisa masak? Dia juga ingin mencicipi makanan yang di masak Roger. "Apa kamu mau? Ini banyak, ambil saja sedikit. Aku tidak mau kamu mati keparan, ya setidaknya kamu itu penghangat ranjangku harus sehat terus?" tanya Roger. "Apa boleh?" "Ya, ini ambil separuh saja." Gisella makan masakan capjay buatan Roger, dia heran kenapa rasanya sangat enak. Dia hanya bisa diam meksipun masakan itu sangat enak. "Gisella, aku ingin kamu mendantangai surat perjanjian pernikaham kontrak kita. Jadi syarat semuanya aku yang menentukan. Tunggu asistenku datang, lalu aku dan kamu akan tangan tangan." Roger kembali berwajah dingin lagi ketika membicarakan soal pernikahan kontak. "Ya, aku bisa apa? Hanya bisa patuh sama kamu," jawabnya dengan menghembuskan napas pertanda dia sebenarnya agak takut dan sedih pastinya syarat dari Roger akan membuatnya dirinya menjadi Boneka pemuas nafsunya. Tak lama kemudian, asisten pribadinya sudah datang dan mengucapakan selamat pagi pada dua orang tersebut. Dia mengusir asisten pribadinya lalu mendekati Gisel. "Kamu wanita jalanku yang akan selalu menjadi wanitaku, tanda tangani ini. Tapi kamu boleh membacanya." pria ini memberikan map yang berisi surat perjanjian nikah kontrak. Gisella membawanya dan dia begitu kaget mendengar syaratnya. "Jika dalam waktu tiga tahun aku tidak bisa mempunyai anak laki-laki, aku harus mengembalikan uang 20 miliar, apa ini gila? Roger, bukannya aku melelang kesucianku sebagai pertukaran dengan uang kamu. Kenapa bisa aku harus melahirkan anak? Ini seperti p********n sejati?" "Siapa Tuan Rumahnya maka dia pemiliknya. Siapa yang kaya dia yang berkuasa, bukannya itu yang kedua orang tua kamu bilang dulu saat aku masih miskin? Kalau sekarang aku berulah karena aku kaya kamu mau apa?" jawabnya dengan wajah arogannya. "Dasar sombong, kenapa kamu berubah? Roger yang dulu temanku sudah tiada?" Gisella tentunya sedih dia berharap Roger bisa sedikit saja kembali berteman seperti dulu meksipun mereka menikah kontrak tapi sekarang tidak mungkin. Gisella menandatangani surat perjanjian pernikahan kontrak tersebut dengan wajah muram karena sedih sudah jatuh ke tangan pria jahat ini. Roger mendekat ke samping Gisella, dia menarik tangan wanita ini dan menyeretnya ke luar dari pintu belakang villa mewahnya menuju kolam renang. Saat itu dia langsung menceburkan Gisella ke kolam renang sambil setelah itu tertawa. "Wanita jalang, mana bisa bernegosiasi denganku. Kalau aku bilang kamu harus melahirkan satu anak ya harus bisa. Kalau tidak aku akan buat kamu menderita setiap hari karena kamu di sini juga menghabiskan biaya hidup." dia marah. "Kenapa harus mencemburkan aku ke kolam renang?" Gisella saat itu menepi ke kolam renang dia ingin kembali ke atas tapi Roger mendekat ke tepi kolam renang. Dia langsung menenggelamkan kepala Gisella ke kolam renang agar dia tidak naik ke atas. "Eh.. helmm... ampun... maafkan aku, Roger." "Apa kamu tahu kenapa kamu masih saja sok menjadi Tuan Putri. Membuatku kesal saja." Roger menatap penuh benci tapi dia terus menenggelamkan kepala wanita ini ke kolam renang. Beberapa menit, Gisella kehabisan napas dan dia pingsan. Roger tidak peduli dengan wanita ini yang pingsan di dalam kolam renang. "Aku akan membuat kamu mati tersiksa di villaku ini." dia pergi begitu saja padahal Gisella sedang pingsan di kolam renang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD