"Apa yang mereka lakukan padamu, Mbak?" tanya Meisya lirih saat beberapa Hening terdiam dengan air mata yang terus menganak sungai di pipi mulusnya, pipi yang dulu pernah Naka kecup dengan penuh kasih sayang, juga pipi yang pernah mendapatkan perlakuan yang begitu menjijikan bahkan sampai Hening merasa jijik pada dirinya sendiri beberapa lama. "Mereka ...." Hening memejamkan mata, sebuah hal yang selalu menyiksa batinnya setiap kali ingatan kembali ke masa itu, kini akan ia ceritakan untuk kedua kalinya setelah sekali ia ceritakan pada dokter Tera dan orang tuanya dulu. . "Tidak, lepaskan aku! Jangan kalian berani menyentuhku!" pekik Hening pada kedua lelaki yang semakin mendekatkan diri padanya. "Tenang saja, Nduk, kami akan melakukan hal yang pastinya tidak akan pernah bisa kam