Prolog
Tekan love dulu agar bisa cepat update!
"Aku udah punya Mama, tapi Ibu Guru mau jadi Bunda aku?"
Seorang wanita cantik tertawa mendengar celotehan anak murid yang baru sehari ditemuinya.
"Itu Ayah!"
"Oh Tuhan, kenapa aku harus bertemu dengannya di saat yang tidak tepat seperti sekarang ini?"
"Gimana? Ibu Guru mau, 'kan, jadi Bundaku?"
Hening, mata sayu wanita itu menatap seorang lelaki yang baru saja turun dari mobilnya, hening, seperti namanya.
Pada saat yang bersamaan berhenti juga sebuah mobil berwarna merah membuat seorang lelaki tampan bertubuh tinggi tegap berhenti melangkah, ia melemparkan senyumnya pada seorang wanita cantik yang turun dari mobil berwarna merah tersebut.
"Sya," sapa Naka pada Meisya yang tersenyum manis seraya mendekatinya.
"Mas Naka jemput Qinara?" Meisya menyelipkan anak rambut yang indah tertiup angin ke belakang telinganya.
"Iya, ini hari pertama sekolahnya, Mas ingin menjemputnya," jawab Naka, hanya sebuah senyum dan anggukan kecil ia berikan pada lelaki tampan berstatus duda beranak dua itu lalu keduanya berjalan bersama mendekati gerbang sekolah di mana Qinara berdiri bersama dengan wali kelasnya, guru cantik berseragam coklat tua itu tersenyum manis, ia sengaja menemani Qinara karena hanya dia yang belum dijemput oleh orang tuanya.
"Sayang, maaf, ya, Mama telat jemput padahal ini hari pertama sekolah," ucap Meisya ketika sudah berdiri di hadapan Qinara.
"Enggak apa-apa, Ma, ada ibu guru yang nemenin Qinara," jawab Qinara setelah mencium punggung tangan Meisya.
Detik itu juga Meisya dan Qinara menoleh menatap ibu guru cantik itu yang tengah bersitatap dengan Naka, tanpa ada aksara yang tereja membuat sebuah kalimat sapa hanya kedua pasang mata mereka yang menyiratkan sebuah rasa, rasa yang entah bernama apa.
"Hening."
"Mas Naka."
_______
Ingin tahu kelanjutan cerita hidup Naka si duda tampan nan berwibawa?
Lalu siapa Hening dan ada cerita apa diantara mereka?
Baca kisah mereka dalam Cinta Pilihan Hati ya ...