Pria Gila

1483 Words
BRAAAKKKK... Seketika Alicia terbangun dari tidurnya saat mendengar pintu kamar terbuka, Alicia langsung membuka matanya lalu menoleh ke arah pintu, dan melihat Jack yang sedang masuk kamar dalam keadaan mabuk, Alicia langsung menutup kembali matanya dan berpura-pura tidur, ia berusaha menahan ketakutannya terhadap Jack. "Mikaaa" teriak Jack sambil berjalan sempoyongan ke ranjangnya. "Mikaaa" teriak Jack lagi. Alicia hanya bisa mendengar teriakan Jack sambil membatin memikirkan siapa nama yang dipanggil Jack itu. Mika? Siapa dia? Apakah wanita itu yang dikatakan Erika sehingga membuat Jack frustasi begini. Alicia tetap diam berpura-pura tidur agar Jack tidak mengganggunya, namun tak lama kemudian Alicia merasakan ada yang maraba tubuhnya membuat detak jantung Alicia berdegub kencang, ia yakin bahwa yang melakukannya pasti Jack. Perlahan Alicia membuka matanya dan melihat wajah Jack sudah berada di hadapannya. "Hallo sayang, kamu sudah bangun? Hahaha" tanya Jack sambil tertawa menyeringai menatap Alicia, seketika mata Alicia langsung terbuka lebar menatap Jack. "Jack nooo" Alicia berteriak saat merasakan Jack memaksanya melakukan hubungan intim, Alicia berusaha menghindar tapi tetap saja ia kalah dengan Jack, ia tak berdaya sama sekali saat Jack melakukannya dengan kejam semalaman, membuat Alicia semakin tertekan dan ketakutan. *** "Jack sepertinya istrimu mengalami depresi berat, dan dia juga kehabisan tenaga sehingga membuat tubuhnya lemah, aku harap kamu bisa memberikan jeda waktu dulu agar tak melakukan hubungan suami istri, kalau tidak lama-lama dia bisa mati perlahan kalau kamu melakukannya terus-terusan" kata dokter Kevin merasa iba melihat keadaan Alicia yang mengenaskan. "Tapi aku hanya melakukannya seperti biasa," Jack berusaha mengelak dari dokter Kevin, dokter pribadi sekaligus teman baiknya itu. "Aku tahu kamu Jack, bukan Jack namanya kalau tak melakukannya dengan kasar, tapi tubuh istrimu ini kecil tak mampu melayanimu terus-terusan, ini vitamin dan obat penghilang sakit ditubuhnya, aku harap kamu bisa menahannya dulu untuk sementara waktu," jelas dokter Kevin kemudian berlalu pergi meninggalkan Jack dan Bryan yang masih berdiri melihat Alicia terbaring lemah diatas ranjang. "Tuan, aku harap Tuan jangan gegabah melakukannya, kalau nona Alicia mati bagaimana dengan rencana kita," ucap Bryan berusaha mengingatkan Jack Mendengar perkataan Bryan, Jack hanya mengusap rambutnya lalu menghampiri Alicia, "Kalau dia mati, kita tinggal buang saja dia lalu carikan aku wanita lagi," "Tidak bisa Tuan, Tuan William sudah tahu kalau nona Alicia adalah istri Tuan, kalau dia mati pasti Tuan William akan curiga pada kita," jelas bryan menatap Jack. "Hah, lagi-lagi Willi itu membuatku pusing, ditambah gadis ini membuatku semakin pusing," Ceklek Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar terbuka, Jack dan Bryan langsung menoleh kearah pintu dan melihat anak buah Jack yang masuk. "Permisi Tuan, ada Tuan William datang," kata anak buah Jack. "Ayah, kenapa tiba-tiba dia datang kesini?" tanya Jack menatap Bryan, Bryan hanya mengangkat bahunya tidak mengetahuinya. Jack dan Bryan langsung keluar kamar untuk menemui William, namun baru sampai di depan kamar Jack melihat ayahnya sudah berada dihadapannya, "Dimana Alicia? Aku ingin bertemu dengannya Jack," kata William menghampiri Jack. "Hmm Alicia ada dikamar, dia sedang tidak enak badan, jadi sebaiknya ayah tak bertemu dengan Alicia dulu," "Jadi Alicia sedang sakit?" "I-ya ayah," jawab Jack merasa gugup jika ayahnya tahu keadaan Alicia. "Kalau begitu ayah ingin melihat Alicia dulu sebentar," William berusaha masuk ke kamar namun dicegah oleh Jack agar tidak masuk kamarnya. "Ayah, Alicia tidak bisa diganggu," "Kenapa kamu mencegahku Jack? Apa yang kamu sembunyikan dariku?" tanya William mulai curiga. "Tidak ada ayah," "Kalau begitu biarkan aku masuk," William berusaha menerobos masuk kamar Jack dan melihat Alicia yang terbaring lemah diatas ranjang, dan saat melihat wajah Alicia yang sedikit memar membuat ayah Jack terkejut, seketika wajah Wlilliam berubah merah padam, ia tak percaya Jack akan melakukan hal seperti itu. "Kenapa Alicia bisa seperti ini?" tanya William kepada Jack yang kembali masuk ke kamarnya. "Hmm semalam aku tidak sengaja memukulnya," "Tidak sengaja katamu Jack?" "I-ya ayah," Karena tak bisa menahan emosinya, William langsung menghampiri Jack lalu menampar pipi Jack dengan kuat. PRAAAAK, Seketika wajah Jack terlempar kearah kanan saat ayahnya menampar pipinya. "Dasar laki-laki bodoh, bisa-bisanya kamu melakukan hal segila itu pada istrimu Jack," seru William merasa geram. "Maaf ayah aku tidak sengaja karena aku mabuk semalam," kata Jack sambil memegang pipinya yang terasa kebas akibat tamparan kuat ayahnya. "Apa ! tidak sengaja katamu! Sekarang kalian keluar dari kamar biarkan aku bicara dengan Alicia," "Tapi ayah," "Keluar !" teriak William penuh emosi membuat Jack terdiam dari bicaranya. Jack dan Bryanpun keluar dari kamar, mereka tak bisa melawan jika William marah, karena kekuasaan William lebih besar dibanding Jack. "Sial ! Bagaimana bisa ayahku datang kesini?" Jack langsung menendang sudut kaki meja lantaran kesal. Jack menoleh ke arah Bryan lalu memanggilnya "Bryan!" "Ya Tuan," "Kamu awasi Alicia, jangan sampai dia buka mulut pada ayah, aku pergi dulu sebentar," "Baik Tuan," sahut Bryan Jackpun berlalu pergi meninggalkan Bryan, sementara Bryan kembali ke kamar untuk mengawasi Alicia. *** "Alicia" panggil William kepada Alicia. Perlahan Alicia membuka matanya lalu menatap William dengan wajah yang sedih. "Ayah," panggil Alicia dengan suaranya yang parau. "Kamu tidak kenapa-kenapa kan Alicia?" tanya William penuh khawatir, Seketika buliran airmata Alicia mengalir dipelupuk matanya, seolah-olah ingin mengatakan bahwa sekujur tubuhnya sangat sakit. "Maafkan ayah nak, maafkan atas perlakuan Jack padamu," Ceklek Tiba-tiba terdengar pintu terbuka, Bryan masuk kedalam kamar lalu menghampiri William yang sedang duduk ditepi ranjang. "Apa Jack sudah pergi?" "Sudah Tuan," Bryan berjalan menghampiri Alicia lalu menanyakan keadaan Alicia. "Alicia, apa kamu baik-baik saja?" "Iya Bryan," sahut Alicia dengan suara lemahnya. "Maafkan kami nona tidak bisa menolongmu disaat dirimu bersama Jack, sebenarnya kami bisa saja melindungimu, tapi kami takut rencana kami akan gagal nona," Mendengar perkataan Bryan membuat Alicia tak mengerti, Alicia langsung menoleh ke arah William yang sedang duduk disampingnya itu. "Iya nak ayaj sudah tahu semuanya tentang pernikahanmu bersama Jack, sebenarnya ini adalah rencanaku bersama Bryan agar bisa merubah sikap Jack, dan aku harap kamu tidak menyerah Alicia, tapi kalau kamu tidak bisa, aku akan membantumu keluar dari masalahmu ini nak" jelas William menatap Alicia penuh harap. "Tidak apa-apa ayah, sudah resiko aku menerima pernikahan ini, dan aku akan tetap menjalaninya sampai selesai," "Terima kasih nak, tidak salah Jack memilihmu sebagai istri, aku berharap kamu bisa menjadi istri sungguhan Jack," "Nona tak perlu khawatir selama nona disini aku dan Tuan William akan melindungi nona, jadi aku harap nona bisa mengikuti rencana kami agar semua berjalan lancar," Setelah mendengar penjelasan Wlliam dan Bryan, Alicia hanya bisa mengangguk menyetujui semua rencana ayah Jack bersama Bryan. *** Tiga hari kemudian Alicia kembali pulih, dan bisa beraktivitas kembali meskipun hanya berada didalam kamar, ia tak bisa keluar kamar karena Jack melarangnya, meskipun begitu Alicia tetap menjalani kewajibannya sebagai istri, melayani Jack dengan baik meskipun Jack tak pernah menganggapnya. "Apa kamu sudah baikan?" tanya Jack saat melihat Alicia sedang menuangkan kopi diatas meja. "Ya" jawab Alicia singkat Jack hanya diam menatap Alicia dengan wajah dinginnya, lalu mengambil handukknya untuk mandi, selesai mandi , Jack keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, namun seketika langkah Jack terhenti saat melihat pakaiannya sudah siap diatas ranjang, Jack langsung menatap Alicia yang sedang duduk santai di atas sofa sambil menyeruput s**u hangatnya. Jackpun melanjutkan langkahnya lalu mengenakan pakaian itu, setelah selesai Jack bergegas keluar dari kamarnya namun seketika langkah Jack langsung terhenti mendengar panggilan Alicia. "Jack" panggil Alicia. Jack langsung memutar tubuhnya menoleh kearah Alicia yang menghampirinya, perlahan Alicia meraih tangan Jack lalu mengajak Jack duduk disofa untuk sarapan bersamanya. Entah ada angin apa hari ini, kenapa sikapnya seperti itu? Batin Jack merasa heran. Jackpun duduk mengikuti Alicia lalu meminum kopi dan memakan roti yang telah disiapkan oleh Alicia. Selesai sarapan Alicia beranjak dari duduknya meninggalkan Jack, namun baru beberapa langkah Alicia berjalan, tiba-tiba ia merasakan ada yang memeluknya dari belakang. "Kenapa kamu begitu perhatian padaku Alicia? Apa kamu tidak takut jika aku menyakitimu lagi? Andai saja bukan ayahku mungkin kamu sudah mati Alicia," bisik Jack ditelinga Alicia mulai menakuti Alicia, Mendengar perkataan Jack membuat Alicia semakin memberanikan dirinya, ia tak perduli lagi dengan Jack yang arogan dan kejam, yang terpenting baginya ia harus menyelesaikan tugasnya sampai kontrak pernikahannya selesai, Alicia langsung memutar balik tubuhnya menatap Jack sambil tersenyum manis, perlahan Alicia memeluk tengkuk leher Jack lalu berjinjit agar ia bisa mencium Jack, mata Jack langsung terbuka lebar saat merasakan bibir Alicia menyentuh bibirnya, Jack langsung membalas ciuman Alicia, tangannya mulai menyentuh punggung Alicia hingga akhirnya ia tak menyadari kalau ia telah berciuman cukup lama bersama Alicia, kenapa aku malah menciumnya, ada apa denganmu Jack? Apakah kamu mulai mencintainya? Ahh tidak mungkin Jack jatuh cinta, batin Jack menolak kata hatinya, seketika Jack tersadar lalu melepaskan ciumannya dari Alicia. Jack langsung menarik punggung Alicia dengan kasar sehingga membuat tatapan mereka semakin dekat. "Jangan coba-coba menggodaku Alicia, karena sampai kapanpun aku tak akan tertarik padamu," ucap Jack kemudian melepaskan pelukannya dan berlalu pergi meninggalkan Alicia. Setelah Jack pergi, Alicia langsung mengusap bekas ciuman Jack di bibirnya, lalu tersenyum tipis. "Hah, kamu pikir aku juga akan tertarik padamu Jack, sampai kapanpun aku tak akan menyukaimu cuiih," gumam Alicia dalam hati merasa jijik mengingat perlakuan Jack padanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD