Cemburu buta

1210 Words
Setelah mengelilingi kota Los Angeles yang begitu besar, Jack menyuruh supirnya untuk berhenti disebuah pusat perbelanjaan, disana Alicia memilih beberapa pakaian yang disukainya, namun Jack tidak suka, ia lebih memilihkan Alicia pakaian yang bermodel seksi dan dewasa. Alicia mencoba pakaian yang dipilih oleh Jack lalu keluar dari kamar pas di salah satu toko pakaian wanita. "Waaah, bagus dan seksi aku suka baby," kata Jack dengan tatapan nakalnya kepada Alicia. Jackpun memanggil pelayan toko lalu menyuruh pelayan toko untuk membungkus baju-baju yang sudah dipilih oleh Jack. Setelah berbelanja Jack mengajak Alicia untuk kembali ke mobil, meskipun dalam perjalanan Alicia merasa risih karena banyak mata yang tertuju padanya bersama Jack yang dikelilingi beberapa bodyguardnya. "Kita ke Hardrock cafe" perintah Jack kepada sopir pribadinya itu setelah ia masuk bersama Alicia ke dalam mobil. Merekapun melaju pergi menuju hardrock cafe, setelah sampai menempuh 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai, Jack dan Aliciapun turun dari mobil kemudian masuk kedalam cafe. Sampai di dalam Alicia melihat beberapa teman Jack sudah berkumpul menunggu kedatangan Jack. "Hay Jack," sapa teman Jack bernama Charly dan Billi. "Hay juga brother," sapa Jack kepada teman-temannya kemudian ia duduk bersama Alicia disofa yang sudah disiapkan oleh teman Jack. "Wah tampaknya kalian sangat bahagia Jack, dan apakah itu istrimu?" tanya Charly kepada Jack sambil tersenyum menatap Alicia. "Ya, dia istriku" jawab Jack sambil menatap Alicia yang berada disampingnya. "Istrimu sangat cantik dan manis Jack," puji Billi. Sementara Alicia hanya bisa tersenyum melihat semua teman-teman Jack, Alicia berpura-pura ramah kepada teman Jack, meskipun dalam hati Alicia tidak suka dengan Jack bersama teman-temannya itu. Mendengar pujian Billi kepada Alicia membuat Jack terdiam sejenak lalu menatap wajah Alicia yang tersenyum manis kepada teman-temannya, dan entah kenapa hati Jack seperti tertusuk duri, apa Jack cemburu? Ah tidak mungkin seorang Jack akan cemburu kepada seorang wanita yang baru semalam bercinta dengannya itu. Namun semakin Alicia tersenyum manis membuat Jack semakin emosi. Perlahan Jack meraih tangan Alicia lalu menggenggamnya dengan kuat hingga membuat Alicia kesakitan. "Jack" Alicia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Jack tapi tidak bisa. "Iya dia sangat cantik" kata Jack menatap Alicia dengan tajam sambil menciumi tangan Alicia. "Namanya siapa Jack?" "Namanya Alicia Wilson," jawab Jack sambil menahan emosinya ketika teman-temannya menanyakan nama Alicia. Apalagi saat teman-teman Jack memuji kecantikan Alicia membuat Jack menggerutuki giginya semakin menyiksa Alicia. Alicia hanya bisa menahan sakit ditangannya berusaha menjaga sikapnya dihadapan teman Jack. Jackpun beranjak dari duduknya lalu mengajak Alicia berdiri. "Ayo sayang kita pergi," "Mau kemana Jack? " tanya Charly, "Aku ingin jalan-jalan bersama istriku, kalian lanjutlah bersenang-senang," kata Jack langsung menarik tangan Alicia dengan kasar kerena emosi yang sudah memuncak, merekapun pergi berjalan keluar cafe, sementara Alicia hanya bisa tergopoh-gopoh mengikuti langkah Jack yang tidak mempedulikan dirinya yang kesusahan berjalan memakai high hills. "Jack.." teriak Alicia berusaha melepaskan tangannya yang sakit akibat genggaman tangan Jack. Setelah sampai di mobil Jack membuka pintu mobil lalu mendorong Alicia masuk kedalam mobil, "Masuk!" perintah Jack kepada Alicia sambil masuk ke dalam mobilnya. "Cepat jalan, carikan kami hotel terdekat," "Baik Tuan," Hotel? untuk apa kehotel? Alicia membatin setelah mendengar perintah Jack kepada sopirnya, ia tak tahu apa yang akan dilakukan Jack padanya, Alicia hanya melihat wajah Jack yang sangat marah murka padanya tanpa tahu apa penyebabnya. Setelah sampai dihotel, Jack menarik kembali tangan Alicia dengan kasar lalu membawanya masuk ke dalam hotel membuat semua mata tertuju pada Alicia dan Jack. Sampai dikamar hotel Jack mendorong Alicia keatas ranjang lalu menahan kedua tangan Alicia sambil menindih tumbuh Alicia. "Kenapa kamu tersenyum pada temanku Alicia? Apa kamu menyukai temanku Alicia?" "No Jack," jawab Alicia ketakutan. "Kamu bohong Alicia," teriak Jack dengan penuh emosi, Jack langsung memegang kedua d**a Alicia dengan kuat, membuat Alicia berteriak kesakitan "Aaaakkkhhh Jack, nooo" "Kenapa sayang? Apa kamu sudah mulai gatal sayang?" tanya Jack dengan tatapannya yang nakal, "Nooo" teriak Alicia penuh emosi karena tidak tahan mendengar pertanyaan Jack yang tidak masuk akal. Mendengar teriakan Alicia membuat birahi Jack semakin naik, dalam sekejap Jack menyingkap dress Alicia lalu menarik underwear Alicia, meskipun Alicia berusaha menahan tangan Jack agar menghentikan aksinya, namun tubuh kecil Alicia tidak mampu melawan tenaga Jack yang kuat hingga akhirnya underwear itu terlepas, Jackpun mulai memaksa miliknya masuk kedalam milik Alicia lalu memompa tubuh Alicia dengan kasar. "Aaaakkkhhh Jack" teriak Alicia merasa kesakitan. "Aaahhh, cepat katakan padaku Alicia, Apa kamu menyukai temanku hah?" tanya Jack memaksa agar Alicia mengakui yang tuduhan Jack padanya. "Ahhh. Ahhh Nooooo Jack noo" teriak Alica sambil mendesah mulai merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Jack. "Kamu bohong Alicia !" seru Jack menatap Alicia dengan tajam, sambil mengingat senyuman Alicia kepada temannya membuat Jack memainkan percintaannya dengan beringas kepada Alicia. "Akkhhhh Jack," teriak Alicia mulai menarik rompi yang dikenakan oleh Jack karena tak tahan lagi , Alicia mulai merasakan miliknya seperti mencengkram milik Jack dengan kuat. Tak lama kemudian tubuh Jack menegang menyemburkan cairan kental miliknya dengan banyak kedalam milik Alicia, membuat Jack mengerang panjang karena merasa nikmat. "Ooohhh yeess... Arrgghhhh" Setelah puas, Jack mengatur kembali pakaiannya sambil menatap Alicia yang tak berdaya diatas ranjang. Sementara Alicia hanya bisa menangis karena perlakuan Jack yang gila padanya barusan. "Cepat rapihkan pakaianmu, kita akan segera pulang," perintah Jack kapada Alicia Perlahan Jack mengambil rokok disaku celananya lalu duduk disofa sambil menunggu Alicia selesai merapihkan pakaiannya. Bagi Jack apapun bisa dia lakukan bayar hotel hanya untuk bercinta 15-20 menit bukan masalah yang besar, yang terpenting dia bisa memuaskan nafsu bejatnya. Setelah Alicia merapihkan pakaiannya merekapun keluar dari hotel dan melanjutkan perjalanan pulang kerumah Jack. Sampai dirumah, Jack menyuruh Alicia masuk kedalam kamarnya. "Masuk! Dan jangan keluar kamar sebelum aku pulang," Jackpun keluar dari kamar lalu memerintahkan kepada anak buahnya untuk menjaga Alicia agar tidak keluar dari kamarnya. "Jaga dia, jangan sampai dia keluar," kata Jack kemudian berlalu pergi bersama Bryan. Setelah Jack pergi, Erika langsung masuk kedalam kamar lalu melihat Alicia sedang duduk menangis di tepi ranjangnya. "Nona" panggil Erika, menghampiri Alicia. "Erika, hiks hiks" Alicia langsung memeluk Erika dengan erat, karena menurutnya hanya Erika yang bisa mengerti perasaannya saat ini. "Yang sabar nona,"kata Erika m "Aku tidak kuat lagi Erika," keluh Alicia sambil terisak. "Nona harus kuat menjalaninya, kalau tidak nona akan mati sia-sia disini, karena nona sendiri yang memilih jalan nona," "Tapi aku benar-benar tidak tahan dengan perlakuan Jack seperti itu, hiks hiks" "Sebenarnya gampang saja menaklukkan Tuan Jack, kalau nona ingin melakukannya," Aliciapun terdiam dari tangisny saat mendengar perkataan Erika, Alicia mendongak menatap Erika yang berada dipelukannya itu. "Bagaimana caranya Erika?" tanya Alicia penasaran sambil mengusap airmatanya. Erika langsung mendekatkan kepalanya ditelinga Alicia, lalu membisikkan sesuatu ditelinga Alicia. Seketika wajah Alicia langsung berubah karena terkejut mendengar kata Erika. "Apaaa! Aku tidak mungkin melakukannya Erika," "Pasti bisa nona, sebenarnya Tuan Jack adalah orang yang baik, hanya saja ia frustasi saat putus dengan pacarnya, dan hanya nona saja yang bisa melakukannya," Alicia beranjak dari duduknya lalu berdiri membelakangi Erika, memikirkan ide Erika yang menurutnya mustahil ia bisa melakukannya. "Ayolah nona, hanya ini saja cara agar nona tidak menderita selama disini," kata Erika berusaha membujuk Alicia agar menyetujui pendapatnya itu, namun Alicia hanya terdiam tidak memberi jawabannya kepada Erika. "Aku mohon pikirkan ini dengan baik nona, aku harap nona bisa menyetujui ideku ini," kata Erika kemudian berlalu pergi meninggalkan Alicia dikamarnya. Setelah Erika pergi, Alicia kembali duduk ditepi ranjang, iapun menangis karena bingung memikirkan nasibnya yang malang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD