Baru saja masuk ke dalam rumah dan hendak menaiki tangga, tiba-tiba suara menggelegar mama mengagetkanku. "Cecyl! Dari mana saja kamu?" tanya mama. Aku pun menoleh dan bergegas menjawabnya. "Main, ke rumah teman," ujarku sembari melangkah menuju lantai atas. "Cecyl, kalau di ajak ngomong bisa nggak ngehargain!" teriak mama. Aku memutuskan untuk tetap berjalan, namun kali ini sembari berlari. Aku malas debat dan nggak ingin suasana yang menyenangkan tadi seketika berubah. "Cecyl!" mama tetap teriak di lantai dasar. Brakk!! Aku membanting pintu dengan sekuat tenaga, lalu menguncinya. Kurebahkan tubuhku di atas kasur, tetapi saat itu juga ponselku berdering. Berhubung tas, aku taruh di atas meja jadi mengharuskanku untuk bangun. "Siapa, sih. Nggak ngenak-ngenakin orang mau rebahan aj