"Ce, maafkan aku. Bukannya aku menyinggung, maaf ya. Ayo, masuk," ujar Kak Reza sembari merangkul bahuku dan melangkah menuju teras rumahnya. Saat Kak Reza hendak membuka pintu, tiba-tiba sudah terbuka terlebih dahulu. Di balik pintu terlihat wanita seumuran mamaku, namun wajahnya begitu kalem, anggun dan begitu ramah karena senyum merekah di bibirnya. Sontak aku melepaskan pelukan Kak Reza dan bergegas menghapus air mata yang menetes di pipuku. "Cecylia, Tante," ujarku saat bersalaman dengan wanita itu. "Ayo, masuk. Cantik sekali kamu, Nak. Saya mamanya Reza," ujar wanita itu. Ternyata wanita itu mamanya Kak Reza. Dia berbicara begitu santun dan lemah lembut. Beda jauh dengan mama yang begitu angkuh dan ketus ke orang yang dekat denganku. Kami pun masuk dan aku hendak duduk di sofa. R