Kami pun segera turun. Dari balik pintu terlihat seorang wanita yang mengenakan perhiasan kalung besar dan gelang yang hampir memenuhi tangannya. Beliau terlihat bingung dengan kedatangan kami semua, Beliau tak lain adalah Bu Bety ibunya Kak Andrea. "Ada apa, Tuan, Nyonya," ujarnya sembari membungkukkan badan. Beliau pun mempersilahkan kami segera masuk, sebelum papa menjawabnya. Lalu, kami semua segera duduk dilantai yang saat kami datang ibunya Kak Andrea sudah dikasih tikar. Sedangkan papa dan mama duduk di kursi. Bu Bety terlihat celingukan seperti mencari sesuatu. "Maaf, Tuan. Anak saya ke mana?" tanya Bu Bety. "Ada. Kamu ambil Andrea," ujar papa sembari menyuruh pengawalnya untuk mengambil jenazah Kak Andrea. Dua orang pengawal pun segera melaksanakan perintah papa. Terlihat di