Bab 17. Hadiah Istimewa

1157 Words

“Sasti? Jadi, dia datang ke sana untuk membawa konsep baru kepada Pak Rino?” tanya Prima. “Iya. Dan saya sangat menyukainya. Mungkin lain kali kita bisa bekerja sama dalam proyek lain,” Jelas Rino. Pria itu kemudian memutus sambungan telepon tanpa permisi. “Halo, halo Pak Rino. Halo, Pak.” Prima membuang napasnya dengan kasar. Entah itu merasa sangat marah. Bisa-bisanya Rino memutuskan kerjasama mereka begitu saja. Bukannya mereka sudah sepakat tadi? "Ada apa?" Sinta yang sudah duduk di sebelah Prima merasa heran. Prima tidak pernah segusar itu. Lantas, apa yang terjadi? "Pak Rino tiba-tiba memutuskan kerjasama begitu saja," kata Prima. "Kenapa?" "Ini semua gara-gara Sasti. Dia yang menghasut Pak Rino untuk menggunakan konsep yang dibuat Prasta," jelas Prima bohong. Sinta menge

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD