"Udah lama banget aku ngerasa enggak ada yang memperhatikan. Jadi, aku selalu melakukan semuanya dengan baik. Mama udah lama pergi. Dan aku paling ingat apa yang selalu mama bilang. Dia enggak mau aku kenapa-napa. Sama kayak kamu," bisik Prasta ketika memeluk Sasti dengan erat. Sasti yang awalnya kaku mendadak melunak. Mereka berdua punya sesuatu yang hampir sama. Sasti dengan kenangan bersama sang ayah dan Prasta yang lama kehilangan ibunya. "Begini. Sebentar saja," kata Prasta lagi. "Lama juga enggak apa-apa. Tenangin diri kamu," lirih Sasti kemudian. Prasta diam-diam menarik sudut bibirnya perlahan. Pria itu mengeratkan pelukannya dan memejam. Ia merasakan damai ketika Sasti kemudian menepuk punggungnya dengan perlahan. Sampai akhirnya, pria itu menyadari sesuatu. Apa boleh ia m