The Bastard Wizard - 07

3168 Words
Ketika aku dan Wiza masih saling meracau di depan gerbang, kami berdua tidak sadar kalau ternyata Sang Mentor sudah ada di depan kami, tepatnya sedang berdiri di dalam gerbang dengan menatap tajam ke arah kami berdua. Menyadari itu, aku dan Wiza langsung terkejut dan menghentikan pembicaraan kami dalam sekejap karena tersadar kalau kami sedari tadi sedang diamati dari dekat oleh seseorang. Sebenarnya aku awalnya tidak begitu tahu kalau orang yang sedang memandangi kami adalah Sang Mentor, kupikir dia hanyalah seorang penjaga gerbang biasa, tetapi setelah diberitahu oleh Wiza dengan berbisik-bisik, akhirnya aku tahu kalau dialah yang merupakan wujud dari Sang Mentor Sihir, orang yang sedang kami cari. “Siapa kalian?” Tanpa basa-basi, pria tua yang memiliki rambut panjang putih dengan jenggot dan kumis putih, langsung melontarkan pertanyaan inti pada ucapan pertamanya pada kami. Pria itu memiliki tubuh yang kekar meski usianya sudah tidak muda lagi, dia juga memakai setelan yang elegan, kemeja putih yang dibaluti dengan jas hitam, dan celana panjang hitam. Penampilannya tampak berkelas dan persis seperti kalangan bangsawan yang mewah. “Maaf telah membuat Anda terganggu dengan kehadiran kami, Tuan Garfiel,” ucap Wiza dengan membungkukkan badan sejenak, ia juga mendorong punggungku untuk ikut membungkuk pada pria tua yang dipanggil sebagai Garfiel tersebut, yang merupakan Sang Mentor Sihir paling terkenal di kota ini. “Kedatangan kemari sebenarnya ingin meminta bantuan Anda untuk melatih saudara saya, dia belum bisa mengeluarkan dan mengendalikan energi sihirnya sendiri, saya sangat senang jika orang berkelas seperti Anda mau membantu saudara saya, Tuan Garfiel.” “Apa dia punya potensi?” Seperti sebelumnya, pertanyaan yang dilontarkan oleh Garfiel sangat singkat dan langsung pada intinya. “Saya yakin, dia punya potensi untuk menjadi seorang penyihir hebat di kota ini, Tuan.” “Asal kau tahu saja, aku tidak punya waktu untuk meladeni orang-orang asing seperti kalian, tapi jika dia memang punya potensi untuk menjadi hebat, akan kupertimbangkan, baiklah, sekarang bisakah kalian menyingkir dari depan gerbangku?” Aku dan Wiza segera melipir ke sisi kanan gerbang, untuk memberikan ruang bagi Garfiel keluar dari gerbangnya. Setelah membuka dan menutup kembali gerbang, Garfiel menoleh sejenak ke arah kami dan berkata, “Hari ini aku punya jadwal yang padat, kalian bisa datang lagi kemari lusa. Siapkan diri kalian, karena aku akan melatih kalian dengan sangat keras, kalau begitu, sampai jumpa lagi.” Baru saja bilang begitu, seluruh tubuh Garfiel berubah menjadi asap hitam dan menghilang begitu saja dari hadapan kami, itu membuatku kaget karena baru pertama kalinya aku melihat yang seperti itu. Luar biasa, aku tidak menyangka kalau sihir ternyata sehebat dan sekeren itu, bisa membuat seseorang menghilang dalam sekejap, entah Garfiel pergi ke mana, tapi itu benar-benar membuatku takjub. “Wow, dia keren sekali, ya?” Mataku melotot dengan menampilkan kilauan bintang yang bersinar-sinar, saat ini aku sangat terkagum-kagum pada sosok Tuan Garfiel yang luar biasa. Selain sikapnya yang berwibawa dan bijaksana, dia juga punya kekuatan sihir yang keren.  “Tentu saja, karena dia adalah Garfiel Sang Mentor Sihir yang paling kuat dan terkenal di kota ini, tidak ada yang mampu menyaingi kehebatan Garfiel dalam beradu maupun melatih sihir. Selain itu, semua murid yang pernah berguru pada Garfiel, rata-rata keluar menjadi penyihir-penyihir hebat.” “Sehebat itukah dia, woaw!? Itu artinya aku juga akan menjadi salah satu dari penyihir hebat lolosan Tuan Garfiel! Aku tidak bisa membayangkan betapa bangganya aku kelak! Wiza, kau benar-benar bisa diandalkan! Siapa sangka kau bisa menemukan orang sehebat Tuan Garfiel di kota ini untuk melatih diriku!” Seketika, Wiza tertawa terbahak-bahak melihatku begitu terobsesi pada Tuan Garfiel, aku tahu ini memang memalukan, tapi bukankah menyebalkan jika terus-terusan ditertawakan seperti itu? Terkadang, Wiza memang sangat menjengkelkan. “Hahahaahaha! Ya, aku tahu kau mengagumi Tuan Garfiel, tapi kau harus menyiapkan dirimu, karena sesi latihan bersama Tuan Garfiel, seperti yang dia bilang tadi, sangat keras. Apakah kau mampu bertahan dari itu kelak? Entahlah, aku juga tidak tahu! Hahahahah! Tapi Tuan Garfiel  juga dikenal sangat kejam saat melatih murid-muridnya, dia juga tidak segan-segan mengusir dan mengeluarkan murid-muridnya jika dirasa lemah dan tidak berguna. Jadi buatlah dirimu sekuat mungkin, Rey! Agar Tuan Garfiel tidak kecewa padamu, oke? Hahahahahaah!” “Tanpa diberitahu olehmu pun, aku sudah siap pada semua itu! Tentu saja aku tahu kalau Tuan Garfiel pasti sangat keras dan kejam saat melatih murid-muridnya, jadi karena itulah, mulai sekarang aku harus meyakinkan pada diriku bahwa aku tidak akan mengecewakannya dan bisa menjadi salah satu muridnya yang bertahan dan berhasil lolos dari semua porsi latihannya yang keras itu! Aku akan membuat Tuan Garfiel merasa bangga memiliki murid sepertiku!” “Hahahahah! Ya, ya! Itu bagus! Aku suka semangatmu, Rey!” Setelah itu, kami berdua lekas beristirahat di depan kedai kecil, yang berdiri tepat di pinggir jalan besar kota. Banyak penyihir yang mampir dan duduk ringan di sana, seraya mengobrol dengan rekan-rekannya dengan santai, begitu juga dengan diriku yang sedang berbincang ringan bersama Wiza, masih membicarakan soal betapa kerennya Tuan Garfiel. Namun, Wiza tidak lagi menertawakanku seperti sebelumnya, tetapi dia jadi muak dan bosan mendengarkanku perkataanku yang terus-menerus membahas Tuan Garfiel dengan berlebihan memujinya. “Ayolah, Rey? Kita sudah membicarakan ini ratusan kali hari ini, apa kau tidak bosan? Tuan Garfiel, Tuan Garfiel, dan Tuan Garfiel? Aku bahkan sudah bosan mendengar namanya. Aku tidak suka kau terlalu terobsesi dengan orang itu, mau bagaimana pun dia hanya mentor biasa dengan kepribadian yang biasa, banyak penyihir yang lebih hebat dari dia di luaran sana, jadi jangan terlalu melebih-lebihkannya lagi, oke?” “Kenapa tidak? Lagipula, kau sendiri, kan, yang awalnya bilang begitu padaku? Kau bilang Tuan Garfiel itu seorang penyihir terhebat, terkenal, terkuat di kota ini, bahkan di dunia ini! Kau bilang begitu padaku, sebelumnya! Aku masih mengingatnya! Jadi, jangan protes jika aku jadi terobsesi pada Tuan Garfiel! Karena itu berkat dirimu, Wiza! Memangnya, apa salahnya mengagumi kehebatan Tuan Garfiel? Faktanya, dia memang hebat, kan!? Iya, kan!?” Wiza hanya menghela napasnya pelan, dia benar-benar tidak bisa menghentikan obsesiku pada Tuan Garfiel, yang dia lakukan kini hanya duduk diam, mendengarkan segala coletahanku yang mengagumi kehebatan Tuan Garfiel. Aku sudah melihatnya, Wiza telah menguap beberapa kali, tapi aku sama sekali tidak mempedulikan itu dan terus membicarakan kehebatan Tuan Garfiel, sampai suatu ketika, aku berhenti, karena hujan tiba-tiba turun dengan sangat deras di luar kedai, dan aku, Wiza, serta para penyihir yang ada di dalam kedai, melihat ke arah jendela, memandangi hujan yang sedang mengguyur jalanan kota Layelfox. Ketika aku dan Wiza masih saling meracau di depan gerbang, kami berdua tidak sadar kalau ternyata Sang Mentor sudah ada di depan kami, tepatnya sedang berdiri di dalam gerbang dengan menatap tajam ke arah kami berdua. Menyadari itu, aku dan Wiza langsung terkejut dan menghentikan pembicaraan kami dalam sekejap karena tersadar kalau kami sedari tadi sedang diamati dari dekat oleh seseorang. Sebenarnya aku awalnya tidak begitu tahu kalau orang yang sedang memandangi kami adalah Sang Mentor, kupikir dia hanyalah seorang penjaga gerbang biasa, tetapi setelah diberitahu oleh Wiza dengan berbisik-bisik, akhirnya aku tahu kalau dialah yang merupakan wujud dari Sang Mentor Sihir, orang yang sedang kami cari. “Siapa kalian?” Tanpa basa-basi, pria tua yang memiliki rambut panjang putih dengan jenggot dan kumis putih, langsung melontarkan pertanyaan inti pada ucapan pertamanya pada kami. Pria itu memiliki tubuh yang kekar meski usianya sudah tidak muda lagi, dia juga memakai setelan yang elegan, kemeja putih yang dibaluti dengan jas hitam, dan celana panjang hitam. Penampilannya tampak berkelas dan persis seperti kalangan bangsawan yang mewah. “Maaf telah membuat Anda terganggu dengan kehadiran kami, Tuan Garfiel,” ucap Wiza dengan membungkukkan badan sejenak, ia juga mendorong punggungku untuk ikut membungkuk pada pria tua yang dipanggil sebagai Garfiel tersebut, yang merupakan Sang Mentor Sihir paling terkenal di kota ini. “Kedatangan kemari sebenarnya ingin meminta bantuan Anda untuk melatih saudara saya, dia belum bisa mengeluarkan dan mengendalikan energi sihirnya sendiri, saya sangat senang jika orang berkelas seperti Anda mau membantu saudara saya, Tuan Garfiel.” “Apa dia punya potensi?” Seperti sebelumnya, pertanyaan yang dilontarkan oleh Garfiel sangat singkat dan langsung pada intinya. “Saya yakin, dia punya potensi untuk menjadi seorang penyihir hebat di kota ini, Tuan.” “Asal kau tahu saja, aku tidak punya waktu untuk meladeni orang-orang asing seperti kalian, tapi jika dia memang punya potensi untuk menjadi hebat, akan kupertimbangkan, baiklah, sekarang bisakah kalian menyingkir dari depan gerbangku?” Aku dan Wiza segera melipir ke sisi kanan gerbang, untuk memberikan ruang bagi Garfiel keluar dari gerbangnya. Setelah membuka dan menutup kembali gerbang, Garfiel menoleh sejenak ke arah kami dan berkata, “Hari ini aku punya jadwal yang padat, kalian bisa datang lagi kemari lusa. Siapkan diri kalian, karena aku akan melatih kalian dengan sangat keras, kalau begitu, sampai jumpa lagi.” Baru saja bilang begitu, seluruh tubuh Garfiel berubah menjadi asap hitam dan menghilang begitu saja dari hadapan kami, itu membuatku kaget karena baru pertama kalinya aku melihat yang seperti itu. Luar biasa, aku tidak menyangka kalau sihir ternyata sehebat dan sekeren itu, bisa membuat seseorang menghilang dalam sekejap, entah Garfiel pergi ke mana, tapi itu benar-benar membuatku takjub. “Wow, dia keren sekali, ya?” Mataku melotot dengan menampilkan kilauan bintang yang bersinar-sinar, saat ini aku sangat terkagum-kagum pada sosok Tuan Garfiel yang luar biasa. Selain sikapnya yang berwibawa dan bijaksana, dia juga punya kekuatan sihir yang keren.  “Tentu saja, karena dia adalah Garfiel Sang Mentor Sihir yang paling kuat dan terkenal di kota ini, tidak ada yang mampu menyaingi kehebatan Garfiel dalam beradu maupun melatih sihir. Selain itu, semua murid yang pernah berguru pada Garfiel, rata-rata keluar menjadi penyihir-penyihir hebat.” “Sehebat itukah dia, woaw!? Itu artinya aku juga akan menjadi salah satu dari penyihir hebat lolosan Tuan Garfiel! Aku tidak bisa membayangkan betapa bangganya aku kelak! Wiza, kau benar-benar bisa diandalkan! Siapa sangka kau bisa menemukan orang sehebat Tuan Garfiel di kota ini untuk melatih diriku!” Seketika, Wiza tertawa terbahak-bahak melihatku begitu terobsesi pada Tuan Garfiel, aku tahu ini memang memalukan, tapi bukankah menyebalkan jika terus-terusan ditertawakan seperti itu? Terkadang, Wiza memang sangat menjengkelkan. “Hahahaahaha! Ya, aku tahu kau mengagumi Tuan Garfiel, tapi kau harus menyiapkan dirimu, karena sesi latihan bersama Tuan Garfiel, seperti yang dia bilang tadi, sangat keras. Apakah kau mampu bertahan dari itu kelak? Entahlah, aku juga tidak tahu! Hahahahah! Tapi Tuan Garfiel  juga dikenal sangat kejam saat melatih murid-muridnya, dia juga tidak segan-segan mengusir dan mengeluarkan murid-muridnya jika dirasa lemah dan tidak berguna. Jadi buatlah dirimu sekuat mungkin, Rey! Agar Tuan Garfiel tidak kecewa padamu, oke? Hahahahahaah!” “Tanpa diberitahu olehmu pun, aku sudah siap pada semua itu! Tentu saja aku tahu kalau Tuan Garfiel pasti sangat keras dan kejam saat melatih murid-muridnya, jadi karena itulah, mulai sekarang aku harus meyakinkan pada diriku bahwa aku tidak akan mengecewakannya dan bisa menjadi salah satu muridnya yang bertahan dan berhasil lolos dari semua porsi latihannya yang keras itu! Aku akan membuat Tuan Garfiel merasa bangga memiliki murid sepertiku!” “Hahahahah! Ya, ya! Itu bagus! Aku suka semangatmu, Rey!” Setelah itu, kami berdua lekas beristirahat di depan kedai kecil, yang berdiri tepat di pinggir jalan besar kota. Banyak penyihir yang mampir dan duduk ringan di sana, seraya mengobrol dengan rekan-rekannya dengan santai, begitu juga dengan diriku yang sedang berbincang ringan bersama Wiza, masih membicarakan soal betapa kerennya Tuan Garfiel. Namun, Wiza tidak lagi menertawakanku seperti sebelumnya, tetapi dia jadi muak dan bosan mendengarkanku perkataanku yang terus-menerus membahas Tuan Garfiel dengan berlebihan memujinya. “Ayolah, Rey? Kita sudah membicarakan ini ratusan kali hari ini, apa kau tidak bosan? Tuan Garfiel, Tuan Garfiel, dan Tuan Garfiel? Aku bahkan sudah bosan mendengar namanya. Aku tidak suka kau terlalu terobsesi dengan orang itu, mau bagaimana pun dia hanya mentor biasa dengan kepribadian yang biasa, banyak penyihir yang lebih hebat dari dia di luaran sana, jadi jangan terlalu melebih-lebihkannya lagi, oke?” “Kenapa tidak? Lagipula, kau sendiri, kan, yang awalnya bilang begitu padaku? Kau bilang Tuan Garfiel itu seorang penyihir terhebat, terkenal, terkuat di kota ini, bahkan di dunia ini! Kau bilang begitu padaku, sebelumnya! Aku masih mengingatnya! Jadi, jangan protes jika aku jadi terobsesi pada Tuan Garfiel! Karena itu berkat dirimu, Wiza! Memangnya, apa salahnya mengagumi kehebatan Tuan Garfiel? Faktanya, dia memang hebat, kan!? Iya, kan!?” Wiza hanya menghela napasnya pelan, dia benar-benar tidak bisa menghentikan obsesiku pada Tuan Garfiel, yang dia lakukan kini hanya duduk diam, mendengarkan segala coletahanku yang mengagumi kehebatan Tuan Garfiel. Aku sudah melihatnya, Wiza telah menguap beberapa kali, tapi aku sama sekali tidak mempedulikan itu dan terus membicarakan kehebatan Tuan Garfiel, sampai suatu ketika, aku berhenti, karena hujan tiba-tiba turun dengan sangat deras di luar kedai, dan aku, Wiza, serta para penyihir yang ada di dalam kedai, melihat ke arah jendela, memandangi hujan yang sedang mengguyur jalanan kota Layelfox. Ketika aku dan Wiza masih saling meracau di depan gerbang, kami berdua tidak sadar kalau ternyata Sang Mentor sudah ada di depan kami, tepatnya sedang berdiri di dalam gerbang dengan menatap tajam ke arah kami berdua. Menyadari itu, aku dan Wiza langsung terkejut dan menghentikan pembicaraan kami dalam sekejap karena tersadar kalau kami sedari tadi sedang diamati dari dekat oleh seseorang. Sebenarnya aku awalnya tidak begitu tahu kalau orang yang sedang memandangi kami adalah Sang Mentor, kupikir dia hanyalah seorang penjaga gerbang biasa, tetapi setelah diberitahu oleh Wiza dengan berbisik-bisik, akhirnya aku tahu kalau dialah yang merupakan wujud dari Sang Mentor Sihir, orang yang sedang kami cari. “Siapa kalian?” Tanpa basa-basi, pria tua yang memiliki rambut panjang putih dengan jenggot dan kumis putih, langsung melontarkan pertanyaan inti pada ucapan pertamanya pada kami. Pria itu memiliki tubuh yang kekar meski usianya sudah tidak muda lagi, dia juga memakai setelan yang elegan, kemeja putih yang dibaluti dengan jas hitam, dan celana panjang hitam. Penampilannya tampak berkelas dan persis seperti kalangan bangsawan yang mewah. “Maaf telah membuat Anda terganggu dengan kehadiran kami, Tuan Garfiel,” ucap Wiza dengan membungkukkan badan sejenak, ia juga mendorong punggungku untuk ikut membungkuk pada pria tua yang dipanggil sebagai Garfiel tersebut, yang merupakan Sang Mentor Sihir paling terkenal di kota ini. “Kedatangan kemari sebenarnya ingin meminta bantuan Anda untuk melatih saudara saya, dia belum bisa mengeluarkan dan mengendalikan energi sihirnya sendiri, saya sangat senang jika orang berkelas seperti Anda mau membantu saudara saya, Tuan Garfiel.” “Apa dia punya potensi?” Seperti sebelumnya, pertanyaan yang dilontarkan oleh Garfiel sangat singkat dan langsung pada intinya. “Saya yakin, dia punya potensi untuk menjadi seorang penyihir hebat di kota ini, Tuan.” “Asal kau tahu saja, aku tidak punya waktu untuk meladeni orang-orang asing seperti kalian, tapi jika dia memang punya potensi untuk menjadi hebat, akan kupertimbangkan, baiklah, sekarang bisakah kalian menyingkir dari depan gerbangku?” Aku dan Wiza segera melipir ke sisi kanan gerbang, untuk memberikan ruang bagi Garfiel keluar dari gerbangnya. Setelah membuka dan menutup kembali gerbang, Garfiel menoleh sejenak ke arah kami dan berkata, “Hari ini aku punya jadwal yang padat, kalian bisa datang lagi kemari lusa. Siapkan diri kalian, karena aku akan melatih kalian dengan sangat keras, kalau begitu, sampai jumpa lagi.” Baru saja bilang begitu, seluruh tubuh Garfiel berubah menjadi asap hitam dan menghilang begitu saja dari hadapan kami, itu membuatku kaget karena baru pertama kalinya aku melihat yang seperti itu. Luar biasa, aku tidak menyangka kalau sihir ternyata sehebat dan sekeren itu, bisa membuat seseorang menghilang dalam sekejap, entah Garfiel pergi ke mana, tapi itu benar-benar membuatku takjub. “Wow, dia keren sekali, ya?” Mataku melotot dengan menampilkan kilauan bintang yang bersinar-sinar, saat ini aku sangat terkagum-kagum pada sosok Tuan Garfiel yang luar biasa. Selain sikapnya yang berwibawa dan bijaksana, dia juga punya kekuatan sihir yang keren.  “Tentu saja, karena dia adalah Garfiel Sang Mentor Sihir yang paling kuat dan terkenal di kota ini, tidak ada yang mampu menyaingi kehebatan Garfiel dalam beradu maupun melatih sihir. Selain itu, semua murid yang pernah berguru pada Garfiel, rata-rata keluar menjadi penyihir-penyihir hebat.” “Sehebat itukah dia, woaw!? Itu artinya aku juga akan menjadi salah satu dari penyihir hebat lolosan Tuan Garfiel! Aku tidak bisa membayangkan betapa bangganya aku kelak! Wiza, kau benar-benar bisa diandalkan! Siapa sangka kau bisa menemukan orang sehebat Tuan Garfiel di kota ini untuk melatih diriku!” Seketika, Wiza tertawa terbahak-bahak melihatku begitu terobsesi pada Tuan Garfiel, aku tahu ini memang memalukan, tapi bukankah menyebalkan jika terus-terusan ditertawakan seperti itu? Terkadang, Wiza memang sangat menjengkelkan. “Hahahaahaha! Ya, aku tahu kau mengagumi Tuan Garfiel, tapi kau harus menyiapkan dirimu, karena sesi latihan bersama Tuan Garfiel, seperti yang dia bilang tadi, sangat keras. Apakah kau mampu bertahan dari itu kelak? Entahlah, aku juga tidak tahu! Hahahahah! Tapi Tuan Garfiel  juga dikenal sangat kejam saat melatih murid-muridnya, dia juga tidak segan-segan mengusir dan mengeluarkan murid-muridnya jika dirasa lemah dan tidak berguna. Jadi buatlah dirimu sekuat mungkin, Rey! Agar Tuan Garfiel tidak kecewa padamu, oke? Hahahahahaah!” “Tanpa diberitahu olehmu pun, aku sudah siap pada semua itu! Tentu saja aku tahu kalau Tuan Garfiel pasti sangat keras dan kejam saat melatih murid-muridnya, jadi karena itulah, mulai sekarang aku harus meyakinkan pada diriku bahwa aku tidak akan mengecewakannya dan bisa menjadi salah satu muridnya yang bertahan dan berhasil lolos dari semua porsi latihannya yang keras itu! Aku akan membuat Tuan Garfiel merasa bangga memiliki murid sepertiku!” “Hahahahah! Ya, ya! Itu bagus! Aku suka semangatmu, Rey!” Setelah itu, kami berdua lekas beristirahat di depan kedai kecil, yang berdiri tepat di pinggir jalan besar kota. Banyak penyihir yang mampir dan duduk ringan di sana, seraya mengobrol dengan rekan-rekannya dengan santai, begitu juga dengan diriku yang sedang berbincang ringan bersama Wiza, masih membicarakan soal betapa kerennya Tuan Garfiel. Namun, Wiza tidak lagi menertawakanku seperti sebelumnya, tetapi dia jadi muak dan bosan mendengarkanku perkataanku yang terus-menerus membahas Tuan Garfiel dengan berlebihan memujinya. “Ayolah, Rey? Kita sudah membicarakan ini ratusan kali hari ini, apa kau tidak bosan? Tuan Garfiel, Tuan Garfiel, dan Tuan Garfiel? Aku bahkan sudah bosan mendengar namanya. Aku tidak suka kau terlalu terobsesi dengan orang itu, mau bagaimana pun dia hanya mentor biasa dengan kepribadian yang biasa, banyak penyihir yang lebih hebat dari dia di luaran sana, jadi jangan terlalu melebih-lebihkannya lagi, oke?” “Kenapa tidak? Lagipula, kau sendiri, kan, yang awalnya bilang begitu padaku? Kau bilang Tuan Garfiel itu seorang penyihir terhebat, terkenal, terkuat di kota ini, bahkan di dunia ini! Kau bilang begitu padaku, sebelumnya! Aku masih mengingatnya! Jadi, jangan protes jika aku jadi terobsesi pada Tuan Garfiel! Karena itu berkat dirimu, Wiza! Memangnya, apa salahnya mengagumi kehebatan Tuan Garfiel? Faktanya, dia memang hebat, kan!? Iya, kan!?” Wiza hanya menghela napasnya pelan, dia benar-benar tidak bisa menghentikan obsesiku pada Tuan Garfiel, yang dia lakukan kini hanya duduk diam, mendengarkan segala coletahanku yang mengagumi kehebatan Tuan Garfiel. Aku sudah melihatnya, Wiza telah menguap beberapa kali, tapi aku sama sekali tidak mempedulikan itu dan terus membicarakan kehebatan Tuan Garfiel, sampai suatu ketika, aku berhenti, karena hujan tiba-tiba turun dengan sangat deras di luar kedai, dan aku, Wiza, serta para penyihir yang ada di dalam kedai, melihat ke arah jendela, memandangi hujan yang sedang mengguyur jalanan kota Layelfox.    
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD