Selama berada di dalam pesawat Drake menonaktifkan gawai miliknya. Drake membuka galeri miliknya dan dilihatnya potret kebersamaan dirinya bersama dengan Tania juga kedua orang tuanya. Drake menyadari, ternyata penyesalan itu datangnya terlambat. Seandainya dan banyak seandainya bermain di pikiran Drake. Drake mengelus potret bayinya dengan Tania, saat mereka melakukan pemeriksaan calon anak pertama mereka bersama-sama. “Drake tersenyum melihat potret calon bayinya, dalam hatinya berdoa semoga dengan lahirnya anak mereka kelak dapat memperbaiki dan menjadikan hubungannya dengan Tania dipenuhi dengan rasa cinta kasih. “Sayang, semoga kelak Kau lahir dapat menjadi pemersatu bunda dan Daddy. Daddy akan membahagiakan kalian.” Monolog Drake, sambil mengelus foto USG anak mereka di gawai milikn