Metahuman vs Alien

1502 Words
Sebagai jendral yang menjabat di kamp militer, Alan memiliki tanggungjawab untuk setiap laporan yang masuk pada pemerintah Amerika Serikat. Hari ini ia akan menemui petinggi pemerintahan untuk melaporkan sesuatu yang terjadi. Di dalam gedung parlemen ia menemui seseorang yang tak lain adalah ketua dari badan pertahanan Amerika Serikat. Orang yang tengah duduk di kursinya itu nampak tidak terlalu muda lagi, memiliki usia sekitar 60 tahun. "Permisi pak, pak Evan masih saja bekerja di sini, padahal usiamu sudah sangat tua loh," ucap Alan yang baru saja memasuki ruang kerja laki-laki itu. "Oh Alan, hahaha kau jangan mengejekku seperti itu, walaupun tua begini aku masih kuat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat," ucap Evan yang memiliki perawakan ideal itu dan terlihat mengenakan kacamatanya. Alan tanpa basa-basi menjelaskan maksud kedatangannya ke sana. "Sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan padamu, aku harap ini bisa menjadi topik utama di dalam pertemuan nanti," ucap Alan nampak serius. Ia mulai menceritakan apa yang ia temukan mengenai lubang hitam yang terbuka di langit kota New York. Bukan hanya itu, ia meminta izin perintah untuk segera menghabisi Alien yang mereka temukan. "Jadi Alien itu mulai memperbanyak diri mereka? Jika dibiarkan mereka akan bertambah banyak, baiklah aku akan segera melaporkan ini pada anggota dewan, agar semua masalah ini tak berimbas pada apapun," ucap Evan nampak terkejut mendengar kabar itu. Pertemuan yang membahas lubang hitam akhirnya dilakukan di gedung kebesaran Amerika Serikat, karena desakan dari world goverment sebelumnya dan merasa jika negaranya dianggap tidak becus menangani masalah ini, akhirnya mereka sepakat untuk berunding hari ini untuk segera menuntaskan apa yang banyak dituntut oleh dunia. Pertemuan itu dibuka oleh pemimpin dewan pemerintahan Amerika Serikat, di sana terlihat Evan yang juga mewakili pertemuan untuk pihak militer Amerika Serikat. "Baiklah setelah kemarin kita disinggung tidak becus mengatasi lubang hitam itu, karena memang saat ini kondisinya tidak memungkinkan, persenjataan kita yang dihancurkan Charlos pun belum terganti sepenuhnya, jadi apa ada masukan dari semua orang yang hadir di sini?" Tanya seseorang yang memimpin jalannya pertemuan itu. Evan menggunakan kesempatan ini untuk memberitahu pada anggota dewan jika Alan menemui, kali ini ia akan memberitahu apa yang tim Metahuman temukan di bawah lubang hitam itu. "Supersonic menemuiku dan bilang jika ada Alien yang turun dari lubang hitam itu kini mereka sedang bereproduksi," ucap Evan. Mendengar pernyataan itu, semua orang yang menghadiri pertemuan nampak terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Evan. Pasalnya mereka sedang berada di masa sulit, dan kini bencana harus kembali menimpa Amerika Serikat. "Apa kau yakin dia mengatakan hal seperti itu?" Tanya seorang anggota lainnya, ia nampak belum mempercayai itu semua. "Dia sendiri yang mengatakan padaku, dan dia hanya ingin meminta izin pada anggota dewan untuk memberikannya tugas menghancurkan Alien itu," ucap Evan tegas. Setelah mendengarkan semua penjelasan dari Evan, tanpa berpikir panjang mereka langsung memberikan surat tugas untuk pemberantasan para Alien itu. Mereka berharap tim Metahuman dapat membereskan masalah ini secepatnya. Sebuah kabar diterima oleh Alan yang kini sedang duduk di kursinya, tentu saja itu adalah kabar yang ia tunggu sejak tadi, karena 700 orang Metahuman telah bersiap menunggu perintah untuk pembasmian para Alien itu. Evan mengirim beberapa surat perintah yang dibuat langsung oleh anggota dewan, hari itu juga 700 Metahuman itu menjalankan tugasnya menghancurkan markas persembunyian para Alien. Tak ingin berlama-lama, Alan bergegas memberikan perintah pada Andre untuk segera membawa pasukannya ke tempat yang ia temukan itu. Andre beserta 700 Metahuman yang ia pimpin, berencana akan menghancurkan tempat itu sekaligus. "Andre, jangan terburu-buru, persiapkan semua dengan matang, jangan lupa persenjataan, jika ada kesulitan hubungi aku," ucap Alan pada Andre menyerahkan tanggungjawab. "Baik jendral, aku takkan menyiakan semua kepercayaan yang telah kau berikan!" Ucap Andre dengan penuh keyakinan. Akhirnya mereka terbang dengan alat terbaiknya menuju lorong bawah tanah tempat Alien itu bersembunyi. Setelah sampai mereka di sana, mereka mulai memasuki lorong itu dengan hati-hati, mereka mewaspadai serangan tiba-tiba yang muncul dari dalam sana. Lorong itu sebenarnya cukup besar seperti sebuah terowongan, tetapi Andre meminta hanya 100 orang saja yang memasuki lorong itu, biarkan 600 orang lainnya berjaga-jaga bila terjadi sesuatu di luar. Mereka mulai memasuki lorong itu dengan sangat hati-hati. "Hati-hati perhatikan langkah kalian, kita tak pernah tahu ancaman apa yang akan menghampiri kita di depan sana," ucap Andre mengingatkan semuanya. Langkah mereka terhenti ketika tiba-tiba sebuah suara terdengar dari dalam lorong itu, seperti suara robekan kertas namun terdengar sedikit keras. "Apa kalian mendengar suara itu?" Tanya Andre pada rekannya. "Iya kami mendengarnya kapten," ucap Thomas mewakili. "Apa itu suara dari Alien itu? Atau jangan-jangan mereka mulai menetas?" Ucap Andre yang kini mulai menatap ke arah rekannya itu. Mereka masuk lebih dalam lagi menuju sumber suara itu berasal, tak jauh dari tempat mereka mendengar suara itu, mereka mendapati sesuatu yang mengejutkan. Andre yang melihat lebih awal merasa tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. "Hei hei hei, apa-apaan ini? Kenapa mereka…" Andre merapatkan kedua alis matanya, seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat. "Kapten ada apa? Eh, ini?" Thomas yang juga melihat sesuatu itu merasa terkejut dengan apa yang ia lihat. "Bagaimana bisa? Kenapa mereka memakan kepompong itu, ah tidak bukan kepompong, tapi itu adalah larva mereka sendiri, mengapa mereka memakannya?" Andre dan Thomas terkejut, beberapa rekannya penasaran dengan apa yang dilihat oleh Andre dan Thomas, membuat mereka penasaran. Ketika Andre dan Thomas melihat itu, seekor Alien nampak bereaksi, antena di kepalanya bergerak-gerak, sepertinya mereka menyadari kehadiran Andre beserta rekannya. "Mereka melihat kita, apa yang harus kita lakukan? Berikan perintah," ucap Thomas. Melihat Alien itu terlalu banyak di hadapan wajahnya, Andre meminta untuk mundur dan berencana melakukan pertarungan itu di luar, dengan cepat mereka berlari meninggalkan lorong itu, diikuti Alien yang mengejar mereka kali ini. "Jika melakukan pertarungan di sini itu akan sia-sia jumlah mereka pun terlalu banyak, tetapi jika kita bawa mereka keluar dari sini pasti kita menang," ucap Andre pada rekannya. 5.500 orang Metahuman mulai menyerang dan menghancurkan kepompong kepompong itu. Di luar tim Metahuman yang sedari tadi menunggu, nampak belum siap apapun, tetapi beberapa diantara mereka mendeteksi adanya pergerakan yang mulai mendekat. Dengan menempelkan telapak tangannya pada dinding lorong itu, serta dibantu alat penyokong pendeteksian, seorang Metahuman memberitahu kepada rekannya yang lain untuk bersiap-siap. "Sesuatu datang dengan cepat, satu, dua, ah tidak jumlahnya terlalu banyak, sepertinya di dalam sedang terjadi pengejaran, bersiap ditempat kalian masing-masing," ucap seseorang yang baru saja bergabung ke arah rekannya. Mereka membentuk formasi pertahanan dan menunggu sesuatu yang akan keluar dari balik lorong itu. Suara itu semakin dekat, permukaan tanah di sekitar mereka mulai bergetar, suara langkah kaki semakin terdengar. Mereka terus fokus pada mulut lorong gelap itu, tiba-tiba rekan mereka keluar dari sana dan nampak panik. Andre dan Thomas menahan Alien itu yang ternyata dapet mengejar mereka. Ketika semua Metahuman itu keluar dari lorong, andre dan Thomas mulai terhempas karena pukulan yang dilayangkan pada perut mereka masing-masing. "Lihat itu, mereka terhempas, bagaimana bisa?" Ucap seseorang Metahuman yang sedang berjaga di sana. "Siapkan formasi, kita serang ketika mendapatkan perintah," ucap salah seorang Metahuman. Alien itu mulai keluar dari tempatnya, kini pimpinan mereka nampak berada di depan para Alien itu. "Hahaha makhluk Bumi, jadi ini planet yang menyimpan banyak material luar biasa, kalian benar-benar sangat lemah, bahkan kalian lari ketakutan seperti ini," ucap seekor Alien yang menjadi pimpinan pasukan itu. "Hei Alien, apa tujuan kalian datang kemari? Apa yang kalian cari?" Tanya Andre pada seekor Alien itu. "Hahaha, sudah jelas kami akan memanen semua material yang ada di Bumi ini, tunduklah pada kami makhluk Bumi, raja kami tak suka jika ada makhluk yang tak ramah, ia bisa dengan mudah menghancurkan planet kalian jika kalian tak bisa diajak bernegosiasi," ucap seekor Alien itu. Tanpa banyak berkata, pasukan yang dipimpin andre mulai menyerang Alien itu, mereka tak mau membuang waktu terlalu lama di tempat itu. "Tak usah dengarkan makhluk itu, kerahkan kemampuan kalian, serang mereka!" Seru Andre memberikan perintah. Akhirnya bentrokan antara Metahuman dan Alien itu pun terjadi, Andre menyerang langsung pemimpin dari pasukan Alien itu. Nampaknya jumlah mereka sedikit seimbang, itulah mengapa Andre berani mengambil keputusan untuk menyerang mereka. "Berani juga kalian makhluk rendahan, rasakan saja akibat ulah kalian yang membangkang ini, serang mereka anak-anakku," ucap pemimpin pasukan Alien itu. Andre mulai melancarkan satu serangan gelombang pada Alien itu, di susul Thomas yang juga melancarkan serangan gelombangnya. Alien itu nampak terdorong namun tak meninggalkan luka apapun pada mereka. "Lihat itu tak berefek apapun, apa kulit mereka lebih keras dari meteorit?" Ucap salah seorang Metahuman yang baru saja melancarkan sebuah serangan langsung dengan pukulannya. Tetapi tidak semua Alien seperti itu, ada beberapa Alien yang juga hancur dengan serangan gelombang yang mereka lancarkan. "Makhluk ini aneh sekali, di antara mereka ternyata ada yang rapuh," ucap salah seorang yang juga baru saja menyerang Alien itu tepat di bagian wajahnya. Kini Alien itu mulai memberikan perlawanan yang cukup berarti dan merepotkan mereka. Kini para Alien itu mulai menyerang dengan cairan panas yang mereka keluarkan dari mulut-mulut mereka. Dikarenakan kondisi yang sangat berdekatan, sehingga cairan itu mengenai beberapa Metahuman karena tak sempat menghindari serangan itu. "Aku terkena serangannya, sial ini mulai membakar dan melelehkan kostumku," ucap salah seorang Metahuman. Melihat itu semua, Andre meminta pasukannya untuk mundur dan menjaga jarak. Andre tidak ingin ada korban yang jatuh dari pihaknya. "Apa kalian baik-baik saja? Sial, mundur!" ucap Andre sembari terbang ke udara. Semua Metahuman yang mendengar interupsi Andre mulai mengikutinya. Kini mereka ada di atas udara menjaga jarak sembari memikirkan strategi. "Thomas, apa kau baik-baik saja? Alien itu cukup merepotkan," ucap Andre. "Aku baik-baik saja kapten."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD