Apa Kamu Bahagia?

1728 Words

Tak hanya Maudy dan Aya yang kaget, Gilang juga. Dia juga meneleponku tak lama setelah aku selesai teleponan dengan Maudy. "Nggak lagi bercanda kan, Mel? Gue bangun tidur, kaget baca chat lo.” "Enggak, kok." "Dadakan banget. Ini kenapa, sih? Lo pengen buru-buru karena mau move on dari Dikta?" "Nggak ada hubungannya sama Dikta. Gue tadinya mau acara ini dihadirin kedua keluarga aja, tapi nggak jadi. Sorry, gue ngabarin dadakan. Aya dan Maudy juga baru gue kabarin. Do’ain semoga lancar, ya?” "Iya, pasti gue do’ain. Tapi gue penasaran, lo ini kenapa? Beneran nggak ada sesuatu yang lo sembunyiin?” "Mas Pras mau ada kerjaan di luar negeri, kira-kira satu tahunan. Jadi, kita—kedua keluarga sepakat agar kita tunangan dulu sebelum Mas Pras berangkat. Nanti setelah selesai ngantor di sana, ki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD