Hari ini entah mengapa tiba-tiba soal merebaknya kasus video perselingkuhan Hasto dan Dwi yang dulu viral dan mengakibatkan Hasto membunuh Gerhana tiba-tiba mencuat lagi.
Ada satu buah akun yang membagikan fakta bahwa video awal yang di sebarkan adalah suruhan Dwi Mrabawani!
Semua bukti chat Dwi juga percakapan telepon Dwi dengan orang yang disuruh untuk memposting video-video itu, serta bukti transfer p********n transaksi semua terekspos. Semua tiba-tiba terkuak dan akun tersebut menandai akunnya Dwi, juga akunnya Hasto.
Berita tersebut juga masuk ke emailnya Pridantono Kadri. Pridan tentu saja jadi kalang kabut karena diluaran netizen akhirnya ramai berkomentar soal Dwi.
Karena adanya postingan itu, kasus pembunuhan Gerhana kembali hangat, itu yang ditakutkan Pridan.
‘Sudah menjadi otak memperkosa Pelangi dia juga yang menyebarkan video-video untuk membuat Hasto menikahinya, tapi tidak dinikahi juga dan Hasto malah membunuh anaknya. Perempuan ini memang perempuan ibliss,’ begitu kata-kata netizen.
Dwi akhirnya sembunyi di kampungnya. Dia sangat takut terlihat di Jakarta. Dia tak bekerja. Selama tak ada Hasto memang dia hanya jadi pesuruh di kantor jadi tak masuk pun tak ada yang menggubris.
Hasto yang sedang bersiap akan pulang ke Indonesia, karena dia sudah dua tahun di Aussie juga Pridan yang mendapat email itu tentu saja sangat murka mengetahui Dwi pelaku semuanya.
Pridan marah, jelas-jelas perempuan tersebut yang membuat anaknya hancur lebur dari mulai diminta untuk memperkosa Pelangi akhirnya menyebarkan video-video perselingkuhannya yang berakibat pembunuhan Gerhana, jadi sekarang jelas semua adalah Dwi yang jadi sumber utama.
Bukan Pridan namanya kalau tidak bisa menghabisi. Sayangnya Dwi ada di kota kecil jadi tidak bisa dieksekusi begitu saja.
Di Aussie Hasto pun pun makin geram. Tapi kalau dia membunuh Dwi pasti akan kelihatan jejaknya dan orang akan langsung menuduhnya, jadi dia tidak akan mungkin membunuh Dwi begitu saja. Harus dicari jalan agar dia aman.
“Aku tidak mau dia mati ya. Buat dia cacat seumur hidup. Kalau dia mati itu terlalu enak!” suara perintah seorang boss secara langsung bukan by phone, pada beberapa orang yang ditugaskan. Dia tak mau by phone, karena kalau by phone takutnya nanti seperti kasusnya Dwi, bisa diungkap oleh orang.
“Siap Boss, saya akan buat dia babak belur dan cacat seumur hidup,” kata orang-orang suruhannya.
Sosok tersebut hanya tampak dari belakang jadi tidak jelas apakah dia Pridan atau Hasto.
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
Radmila Utari, Mama Hasto kaget ternyata selama ini Dwi adalah biang kerok segalanya. Dwi juga yang menyuruh Hasto memperkosa Pelangi atau Lala. Dwi juga yang menyebarkan video-video pergumulan dirinya dengan Hasto sehingga menjadi viral agar dia dinikahi dan gara-gara video tersebut viral akhirnya Hasto harus dipenjara sebab membunuh putranya sendiri.
Tentu saja Radmila Utari sangat geram pada Dwi. Dia juga ingin melakukan pembalasan pada perempuan licik itu.
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
“Ternyata dia adalah menantunya Pridantono Kadri, mantan menantu maksudku, wow,” kata Biru membaca berita-berita online yang sedang ramai sekarang. Membaca kasus yang sedang viral tentu saja Biru kaget. Tak sengaja dia bisa mendapat latar belakang masa lalu Pelangi, guru putranya.
“Jadi dua tahun lalu dia sudah kehilangan putranya dan suaminya di penjara gara-gara membunuh anak mereka? Kasihan perempuan tersebut. Pantas dia senang mengajar anak-anak kecil karena dia kehilangan putranya sendiri.”
Tanpa sengaja Biru melihat jati diri Pelangi karena berita itu viral lagi. Akibatnya berita pembunuhan Gerhana juga viral, dan hukuman yang Hasto terima hanya empat bulan juga viral. Semuanya sambung menyambung. Tentu saja itu suatu kebetulan yang bukan tidak disengaja. Pasti ada orang yang sengaja kembali menghembuskan itu saat Hasto akan kembali ke Indonesia.
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
“Yang belum dijemput tidak boleh keluar ya, tunggu sampai dijemput. nanti Miss akan temani kalian menemui penjemput,” kata Ani pada siswa-siswinya. Tentu jam pulang seperti ini mereka tidak bisa membiarkan anak didiknya sembarangan keluar.
Sudah satu minggu Senja berada di kelasnya Ani dan Lala dan satu minggu pula dia tidak rewel sama sekali walaupun tidak dijemput oleh daddy-nya sekali pun. Asal diberi tahu bahwa dia sudah dijemput oleh pembantu dan sopirnya, dia akan keluar dengan manis tanpa membantah.
Benar-benar semua kaget melihat perubahan itu, termasuk Anin tentunya. Karena biasanya jam pelajaran belum selesai pun dia sudah rewel minta pulang padahal belum dijemput.
Hanya dua kali saja Biru menjemput Senja ketika pulang sekolah. Mungkin hari lain dia sibuk dengan urusan kantornya jadi tak bisa menjemput putranya tersebut. Itu pun Biru tak bertemu dengan Pelangi, sebab yang bagian mengantar siswa sampai depan pintu adalah Ani.
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
“Tidak aku tidak mau pulang sama kamu,” kata Senja saat dia melihat seorang perempuan menjemputnya.
Pelangi yang mendengar teriakan Senja tentu saja langsung keluar ruangan.
Ada seorang perempuan cantik yang menjemput Senja selain bik Siwa yang selama ini menjemput Senja. Pelangi tentu saja kenal bik Siwa, mantan pengasuh Gerhana dulu, tapi mereka pura-pura tidak kenal karena nanti bisa bahaya bila diketahui keluarga Kadri. Bik Siwa tahu di mana posisi Pelangi. Dia sayang anak yatim piatu itu. Sama seperti dirinya yang tak punya siapa pun.
“Ada apa? kenapa kamu berteriak?” tanya Ani yang tadi mengantar Senja pada bik Siwa.
“Aku tidak mau, aku tidak mau, aku tidak mau dijemput perempuan itu. Aku tidak mau, aku mau pulang ke rumah Daddy sama bibik,” kata Senja sambil berteriak.
Senja sama sekali tak mau menyebut nama perempuan itu atau menyebutnya nama. Dia selalu menyebut PEREMPUAN ITU dalam percakapannya dengan siapa pun.
Bik Siwa pun repot menghubungi tuannya karena yang menjemput adalah ibu dari Senja. Senja memang tak pernah mau dengan perempuan yang melahirkannya itu. Karena sejak Senja lahir perempuan tersebut tak pernah mencintainya sama sekali. Sejak Senja lahir perempuan bernama Betari Wangi Haz atau Wangi, ibu kandung Senja tak pernah mau satu kalipun memegang Senja, mengurus atau pun menoleh pada putranya. Dia hanya akan memegang Senja bila akan dia gunakan untuk mengancam Biru.
Sejak dia lahir, Senja bisa merasakan dan mengetahuinya. Bahkan Senja sering bicara batin dengan perempuan tersebut. Walaupun di depan manis tetapi batin perempuan itu sering berkata sebaliknya. Itu yang membuat Senja benci dengan perempuan yang secara garis tangan adalah ibu kandungnya!
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
‘Kenapa kamu benci aku?’ pernah dulu Senja bertanya seperti itu pada batin perempuan tersebut.