Pedro POV Aku mendengus, berusaha mengabaikan Agusta yang tengah sibuk mengukur panjang rambutku. Ia bahkan seenaknya mengambil sample darah dan urin secara paksa. Sampai-sampai aku tidak sanggup hanya untuk sekadar mengingat cara yang ia pakai untuk itu. Pokoknya menjijikkan dan mengerikan. Si setan jelas tidak peduli dengan kekesalanku, karena saat ini dia sedang mencabuti bulu kakiku entah untuk apa. "GYAAAAA! SAKIT b*****t!" umpatku, sudah tidak bisa berpura-pura acuh tak acuh. Agusta terkekeh tampan. Ralat! Terkekeh keji maksudku. "Ini untuk tes rutin, Bunny. Santai saja, nanti juga selesai kok." Menjawab dengan enteng seakan tes t***l itu sesuatu yang normal. "UNTUK TES SIALAN APA, SEMUA KEGIATAN TIDAK MASUK AKALMU ITU!?" bentak aku kasar. Kenapa di hari minggu saja aku tidak bis