Pedro POV Begitu bel pelajaran berakhir, aku langsung menarik tangan Nathan. Melarikan diri sebelum kelas yang Agusta ajar selesai dan dia mulai muncul bak penguntit di hadapanku. Aku menyeretnya ke arah klub anggar. Ya, setelah berpikir cukup lama, aku putuskan untuk bergabung di klub yang dipimpin oleh Nathan, daripada klub basket yang diikuti oleh Darren. Alasannya sederhana, aku perlu melatih kemampuan yang berguna untuk menghadapi si setan dan anggar terdengar cukup keren dan berguna. Sebab karate, kick boxing dan sepak bola yang sudah aku tekuni sejak kecil sama sekali tidak membantu saat berhadapan dengan setan tua bangka itu. Kalau dengan beladiri tangan kosong gagal, cobalah menggunakan senjata tajam. Itu salah satu saran dari situs game RPG yang aku mainkan, tips-tips membina