44

503 Words

“Indah sih, tapi aku belum tertarik,” ucap Qisti sambil menaruh kembali bunga yang telah layu tersebut ke dalam vasnya. Qisti merebahkan tubuhnya ke kasur sambil mengingat Nizam, drttt ... ponsel Qisti bergetar. “Siapa sih ini?” ucap Qisti begitu melihat nomor yang tidak dikenal itu. “Iya, siapa ini?” tanya Qisti setelah menggesek tombol jawab. “Ini aku Hana!” “Kamu, ngapain kamu telepon saya?! Kalau Cuma untuk membahas Arjun, sepertinya kamu salah orang, aku tidak ada hubungan apa-apa lagi sama Arjun!” tegas Qisti. “Tidak, sekarang aku tidak tertarik lagi sama Arjun, tapi ... aku tertarik pada lelaki yang mengantar jemput kamu selama hari ini,” ucap Hani yang membuat hati Qisti berdesir mendengar orang yang Hani maksud. “Kamu kenapa sih, kenapa harus selalu mempermasalahkan tentang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD