45

509 Words

“Oke, terima kasih sayang, emmuach,” ucap Hani yang membuat Nizam dengan cepat mematikan panggilan ponselnya. “Benar-benar sangat liar!” decih Nizam yang sangat tidak suka pada sifat Hani. “Kenapa sayang? Siapa yang telepon? Sepertinya kamu sangat terganggu sama dia,” tanya Umminya Nizam yang sedari tadi masih duduk di samping Nizam sambil menikmati makannya. “Teman Qisti Ma, yang sudah pernah menyuruh untuk menculik Qisti untuk di perkosa.” “Innalillah, kejam sekali, tapi Qistinya tidak apa-apa kan?” “Tidak Ma, karna Nizam datang tepat waktu saat mereka baru mulai membuka baju mereka, dan Nizam pukul tengkuk mereka dengan balok, makanya kami berdua lolos dari sergapan mereka.” “Alhamdulillah, terus kenapa tidak sampai lapor polisi?” tanya Ummi. “Qisti tidak tega Ummi, dia membiarka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD