34

514 Words

“Kamu pakai baju dulu, aku keluar dulu ya,” ucap Nizam pada Qisti. “Jangan keluar, aku takut!” jawab Qisti sambil menarik tangan Nizam yang hendak keluar dari mobil, satu tangannya memegang karung untuk menutupi tubuhnya. “Tapi ....” “Aku mohon, aku masih sangat takut,” pinta Qisti dengan air mata yang sudah berderai. Melihat tangan Qisti yang masih memegang lengan Nizam, Nizam menepuk-nepuk tangan Qisti dan mengangguk pada permintaannya. “Ya sudah, aku tidak jadi keluar, kamu bisa memakai baju kamu di sini, aku tidak akan lihat.” “Terima kasih.” Nizam memutar badannya dan menyibukkan diri dengan ponsel, dia tidak berani mengangkat wajahnya ke kaca mobil, karna tergambar aktivitas Qisti di sana. Qisti dengan cepat memakai kembali bajunya, dia benar-benar sangat malu pada Nizam, kar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD