46

509 Words

Nizam menelan air liur mendengar jawaban Qisti, niatnya ingin membuatnya cemburu, tapi malah mengingatkannya dengan perpisahan yang sebenarnya dia sangat sulit menerima kenyataan kalau dia tidak bisa mengantar Qisti lagi besok. Qisti turun dari mobil dan berjalan masuk ke sekolah, dia melirik ke belakang sekilas, terlihat mobil Hani datang dan berhenti tepat di belakang mobil Nizam, hati Qisti merasakan desiran hawa panas dengan pemandangannya, tapi cepat-cepat dia mengalihkan perasaannya dengan menuju kelas dan menemui Yenni yang biasanya sudah berada di dalam kelas. “Yen, lu tau gak?” “Tau apa? Gak kamu bilang, ya gak tau aku.” “Ustadz Nizam lu sedang ketemuan sama Hani di depan sekolah.” “Seriusan kamu? Kok bisa?” tanya Yenni kaget. “Kalau kamu tidak percaya, intip saja keluar je

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD