71

1039 Words

Qisti menaiki mobil sopirnya Hani dan menuju ke sekolah, sesampainya di sekolah, dia sudah tidak melihat lagi mobil Nizam di sana. “Secepat itu dia pergi? Padahal dulu dia sering berlama-lama di depan sekolah menunggu hingga aku sudah benar-benar masuk ke kelas,” batin Qisti dengan perasaan sedih. Qisti berjalan lunglai memasuki sekolah, Nizam yang ternyata duduk di belakang pohon menatap belakangnya Qisti hingga hilang di depan matanya, lalu pergi mengambil mobilnya yang di parkir di samping rumah warga dan pulang meninggalkan sekolah Qisti. “Aku tidak habis pikir, bisa-bisanya dia buat kesepakatan hal yang sangat aku hindari,” gumam Nizam yang geli membayangkan harus duduk satu mobil dengan Hani si perempuan licik pada temannya sendiri. *** Qisti berjalan memasuki kelasnya dan menuj

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD