39

500 Words

“Tidak aneh kok Pa, Cuma nasi doang, udah ah, Qisti berangkat sekolah dulu ya,” ucap Qisti sambil menyalami kedua orang tuanya dan mengambil bekal yang sudah di persiapkan oleh Ara. “Selamat pagi Nona Sholihah,” sapa Nizam begitu Qisti menghampiri mobil Nizam yang sudah terbuka pintu belakangnya. “Iya, terima kasih,” jawab Qisti cuek. “Sama-sama Nona, silakan masuk Nona,” ucap Nizam yang mempersilahkan Qisti untuk masuk ke dalam mobil. Qisti masuk dengan muka kesal, Nizam dengan cepat berlari masuk ke pintu sebelah untuk menyetir mobil. Nizam melajukan mobilnya dengan kecepatan standar. “Kenapa Mas mau jadi sopir untuk Qisti?” tanya Qisti memecahkan keheningan antara mereka berdua. “Saya takut kamu di jahatin sama orang lain.” “Tapi kok tau sopir Qisti pulang kampung?” “Heummm ...

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD