38

510 Words

Kurir itu pergi dengan membawa kembali bunga mawar pesanannya, Qisti masuk ke dalam rumah. “Siapa sayang? Pengantar mawar lagi?” tanya Ara. “Iya Ma, tapi Qisti tolak.” “Loh, kenapa di tolak?” tanya tara. “Malas Ma, dari orang tidak kita kenal, siapa tahu aja itu penjahat.” “Eum ...,” Ara tak menjawab lagi, dia sudah berjanji pada Nizam untuk tidak mengatakan pada Qisti siapa pengirim mawar itu. Qisti masuk ke kamar untuk bersiap-siap ke sekolah. Sedangkan kurir pengantar mawar terpaksa mengantar mawar pesanan Nizam ke rumahnya Nizam. “Ditolak Pak ya?” tanya Nizam pada kurir tersebut. “Iya Mas, ditolak, karna tidak ada nama pengirim dengan jelas, kenapa Mas tidak pakai nama Mas langsung?” “Dia pasti akan menolak dari dulu Pak kalau tau mawar ini dari saya,” jawab Nizam sambil ter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD