When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Khanza, sekali lagi saya minta maaf. Bukan maksud saya membawa kamu ke dalam masalah. Saya tidak tahu jika niat baik saya akan di salah artikan orang," sesal Rendra, sembari terus memandangi Khanza dengan rasa bersalah yang kentara di wajahnya. Khanza tidak menanggapinya. Hati wanita itu masih teramat kesal, karena Rendra yang suka memaksakan kehendak dia yang kena imbasna. Sedangkan Widya masih mencoba menenangkan Khanza yang terus menangis. "Maaf, Bu hajjah Widya. Saya di sini di tunjuk warga untuk mewakili semuanya. Ingin menanyakan tentang status dari Mbak Khanza yang sebenarnya. Apakah Mbak Khanza benar seorang janda? Karena menurut informasi yang saya terima, jika Mbak Khanza itu seorang janda. Maaf, saya menjadi ikut campur. Untuk meluruskan masalah ini, saya ingin pengakuan ju