Bab 78

1110 Words

Neni bersama temannya keluar dari toilet. Keduanya masih tetap terdengar nyinyirin Khanza sembari tertawa-tawa, seolah-olah yang mereka nyinyirkan itu hal yang lucu. Tanpa mereka sadari telah membuat hati seseorang sakit mendengar nyinyirannya. Kedua wanita penyinyir itu menjauh, suara mereka tak lagi terdengar. Khanza keluar dari bilik toilet. Dia melangkah gontai menuju keruangannya kembali. Ceklek. Handle pintu di dorong Khanza dari luar. Kenzo yang tengah serius dengan layar komputernya mendongak. Pria itu menyunggingkan senyum menyambut kehadiran sang istri. "Darimana aja? Kok, lama banget. Sini—!Duduk di sini," pria tampan itu menepuk pahanya agar sang istri duduk di pangkuannya. Khanza menurut, dia berjalan menghampiri suaminya. Sebuah kantong plastik dia letakan di meja b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD