When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Khanza turun dari taksi yang membawa dirinya pulang kerumah. Wanita itu berjalan gontai masuk ke dalam. Ucapan salam dia tak ada yang menjawab. Rumah terasa sepi, Mbok Nah dan Karina entah di mana. 'Sepi amat rumah. Mereka pada kemana, ya?' Khanza membeo. Tak mau ambil pusing, gadis cantik itu terus melangkahkan kaki menuju kamar yang biasa dia tempati ketika siang. Ya, Khanza harus rela berpura-pura tetap menempati kamar itu ketika siang, dan malam harinya dia harus menunggu Karina tertidur untuk bisa tidur di kamar suaminya. Sungguh hari-hari yang sangat melelahkan sejak hadirnya Karina di rumah mereka. Khanza harus bisa menguatkan hatinya ketika Karina melakoni drama pada suaminya. Wanita itu sering meminta suami Khanza untuk menemaninya ketika dia belum bisa tidur. Memang si Kari