When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
'Kenapa sih tuh orang, nyebelin banget. Rasanya ingin ku cakar-cakar wajah sok cantiknya itu. Sengaja apa ya, dia mau manas-manasin aku. Andai saja dia tidak sedang hamil pingin ku tendang tuh orang, biar nyungsep-nyungsep sekalian. Biar tahu rasa juga, seenaknya saja main nemplok-nemplok di badan suami orang. Hah—!' Gadis itu menghembuskan napasnya kasar. 'Mangkel banget nih hati.' Khanza terus ngomel-ngomel di dalam kamar. Dari tadi siang memang dia ada dendam kesumat pada Karina. Wanita itu lagi-lagi terus mencuri perhatian suaminya. Dan yang membuat Khanza bertambah kesal, suaminya itu tak pernah bisa nolak keinginan Karina. Bahkan dalam hatinya berdoa Karina mati saja, agar tidak terus menggangu dia dan suami. Namun, cepat-cepat gadis cantik itu beristighfar. Dia tak ingin mengoto