When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Tolong jangan pergi! Jangan tinggalkan, Mas! Kenapa kau tak mau bersabar. Kenapa kau ambil jalan pintas, Sayang. Mas, tahu siapa yang salah, Mas tahu, Sayang. Di sini Mas lah yang bersalah selalu menyia-nyiakan kau. Mas, kira kau akan bersabar dan kuat. Kenapa Mas selalu lebih mengutamakan Karina? Karena dia tengah sakit dia juga pernah defresi, makanya Mas selalu menjaga perasaannya biar dia tidak defresi lagi." Kenzo terus berbicara seolah-olah Khanza ada di hadapan dirinya. Dia baru menyadari ternyata sang istri sama rapuhnya seperti Karina. Kenapa baru sekarang dia menyadarinya jika dia itu terlalu bodoh, hingga tak menyadari perasaan terluka sang istri. Mbok Nah berlari memasuki kamar, dia khawatir Tuannya kenapa-napa setelah tadi mendengar teriakannya. Namun, setelah sampai di d