When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Akhirnya dengan bujukan Kenzo wanita yang bernama Karina, menghabiskan makanan yang di siapkan pihak rumah sakit. Wanita bertubuh kurus itu kini tengah terlelap setelah memakan obatnya. Kenzo memijit pelipisnya yang kian berdenyut. Pria tampan itu menyandarkan kepala di sandaran sofa, di pejamkan matanya berharap bisa mengurangi rasa sakitnya. Tak butuh waktu banyak dengkuran halus terdengar dari mulut pria tampan itu. Rasa lelah tubuh dan pikirannya menggiring otaknya untuk segera di istirahatkan. Semalaman menunggui Karina membuat tubuhnya lelah. Suara gawai membangunkan Kenzo dari tidur lelapnya. Mata pria itu mengerjap, mengingat-ingat di mana kini dia tengah berada. Pria itu mendengus kesal setelah matanya terbuka sempurna dan nyawanya mulai terkumpul. Tadinya dia berharap tida