When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Deru mobil terdengar memasuki halaman rumah besar milik Kenzo. Mbok Nah, yang tengah menyiram tanaman menelengkan kepala ke sumber suara. Dia ingin memastikan siapa yang datang. Wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik di usianya, turun dari mobil tersebut bersama seorang pria paruh baya yang kelihatan masih menyisakan gurat-gurat ketampanannya. Bola mata Mbok Nah seakan mau loncat dari kelopaknya, saking kaget melihat kehadiran pasangan suami istri tersebut. Dia berlari tergopoh-gopoh menyambut kedatangan keduanya. "Tuan besar.. Nyonya besar...! Anda ke sini?" Mbok Nah mengulurkan tangan untuk bersalaman kepada keduanya. Tangan keduanya yang tengah saling bertautan langsung terlepas. Amalia ibu dari Kenzo menyambut uluran tangan dari Art yang telah di anggapnya saudara. "Ya