When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Lebih baik Mas keluar dari kamar ini. Tinggalkan aku, karena aku ingin sendiri." Kenzo menatap tak suka. Mata pria itu memerah menahan amarah. Tidak dia sangka sang istri akan mengusir dirinya. "Kau mengusir, Mas? Kenapa kau lakukan itu?" "Aku tidak mengusir kamu, Mas. Hanya saja aku ingin kamu keluar dari kamar ini. Kenapa salah?" tanya Khanza semakin berani. Pria itu menyugar rambutnya kebelakang. Sungguh sulit baginya memahami dua wanita yang berbeda karakter. Karina dengan sikap manjanya dan selalu ingin di perhatikan dan Khanza yang tegas dan agak sedikit pembangkang. Khanza selalu berpikiran logis, sedang Karina dia selalu memakai perasaan. Dua wanita yang sangat Kenzo sayangi di dalam hidupnya. Dua wanita yang mampu membawa hidup Kenzo menjadi merasa tidak kesepian lagi.