When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Selesai dengan acara makannya. Widya bersama Khanza juga Rendra memutuskan untuk pulang. Barang-barang yang di beli Widya untuk kebutuhan bayi Khanza, sengaja menyuruh orang untuk mengantarkannya dengan mobil terpisah. Mobil yang di kendarai Rendra telah terparkir cantik di depan kontrakan Khanza. Widya kembali ikut turun bersama wanita cantik itu. Yang seketika sukses membuat kening Khanza berkerut menahan heran. Namun, wanita cantik itu tak berani untuk mengajukan tanya. Dia hanya diam sembari sesekali melirik ke arah Rendra yang ikut turun juga. "Maaf Khanza, Ibu ikut turun juga dengan kamu. Tadi Ibu lupa mau pesan kue untuk besok. Ada teman Rendra yang akan datang ke sini." Widya langsung mengungkap alasan agar Khanza paham kenapa dia ikut turun lagi, meski tanpa di tanya Khanzanya