When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
[Maaf Khanza, bisa kamu ke rumah Ibu sekarang?] sehuah pesan masuk dari Widya, yang menyuruhnya untuk ke rumah dia. [Syfa udah menuju ke sana. Kamu siap-siap aja,] belum juga Khanza membalasnya pesan susulan masuk kembali. Khanza menghela napas gusar. Jika telah memberi titah, Widya tak ingin ada yang menolaknya. Khanza segera mengganti pakaiannya dengan yang lebih sopan. Semenjak kehamilannya sudah besar, gadis cantik itu selalu merasakan kegerahan. Seperti saat itu dia hanya memakai baju hamil tanpa lengan. Makanya Khanza cepat menggantinya, keburu Syfa datang dan akan lama menunggu dia ganti baju. Terdengar suara motor berhenti di depan kontrakan Khanza. Wanita cantik itu sudah bisa menebak jika yang datang pasti Syfa. Gegas dia keluar kamar berjalan menuju teras rumah. Syfa terli