When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Karena Widya terus memaksa, akhirnya Khanza luluh juga. Dia ikuti kata Widya untuk belanja kebutuhan calon bayinya. Perempuan berwajah teduh ini, membawa Khanza ke salah satu Mall terbesar di kota Semarang. Widya benar-benar kalap, dia membelikan berbagai macam baju yang sengaja kembaran. Widya tahu bayi Khanza kembar, karena dia selalu ikut jika Khanza memeriksakan kandungannya. Betapa Widya sangat bahagia saat mengetahui hasil USG menunjukan bayi Khanza kembar. "Maaf, Bu. Apa tidak sebaiknya beli barang-barangnya di sudahi. Ini udah terlalu banyak. Saya bingung nanti mau menyimpannya di mana." "Sebentar ya, Khanza. Ibu masih ingin membelikan barang satu lagi," ucap Widya, seolah membutakan matanya tak mau melihat raut wajah Khanza yang merasa tak enak hati. Barang yang di maksud ter