When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Cukup lama Khanza berada di rumah Widya. Keberadaan Damar di sana mampu membuat Khanza merasa terobati atas rindu pada keluarganya. Tak bisa di pungkiri, Damar mampu mengobati kekosongan hatinya selama ini karena terpisah dari sang suami. Bahkan pria itu menjanjikan akan membantu Khanza untuk membuka toko kue sesuai keinginan Khanza. Damar tak lagi harus menunggu Khanza lahiran terlebih dulu, dengan bantuan Rendra dia mencarikan ruko yang tempatnya strategis. Dia juga menambah karyawannya menjadi empat, tiga perempuan dan satu pria. Sengaja Damar mempekerjakan seorang pria agar tidak susah jika ada pesanan yang harus di antar ke tempatnya langsung. Seperti siang itu, toko kue Khanza lumayan ramai pengunjung. Namun, tak seperti biasanya Khanza terlihat murung. Sesekali bibir wanita itu