When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Seminggu sudah Khanza menikmati peran sebagai ibu dari si kembar. Meski itu pengalaman pertama untuk dirinya, tapi alhamdulilahnya dia tidak merasa kesulitan mengurus sang buah hati. Ibu mertua juga Widya selalu menemani dia. Bahkan Amalia dia tidak ingin cepat kembali ke Bali. Mertua dari Khanza tersebut masih betah bersama cucu-cucu kesayangannya. Dia menyuruh Rivaldy pulang sendirian ke Bali untuk mengurus pekerjaan. Rivaldy tidak bisa membantah, dia terpaksa pulang sendiri tanpa sang istri. Setelah sebelumnya mereka mengadakan syukuran kelahiran si kembar. Khanza meneteskan air mata, saat untuk yang pertama kali menggunting rambut si kembar di lakukan Rivaldy. Seharusnya papa dari si kembar yang pertama melakukannya, tapi ini tidak. Hatinya perih rasa rindu juga kecewa bertarung dala