When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Usaha Khanza semakin bertambah sukses, toko kue yang dia miliki kini telah buka di beberapa cabang. Dia pun tak lagi menyewa rukonya, tapi kini ruko itu resmi menjadi miliknya karena wanita itu telah membelinya. Omzet penjualan perharinya semakin meningkat, otomatis semakin menambah pundi-pundi keuangannya. Kedua mertua Khanza sempat meminta menantunya itu untuk pindah ke Bali, tapi Khanza menolaknya dengan alasan dia sudah kerasan tinggal di sana. Mereka pun tak mau memaksa, dan membiarkan sang menantu tetap tinggal di Semarang. Hanya saja mereka harus rela bolak-balik sebulan sekali Bali–Semarang. Namun, semua rela mereka jalani demi untuk bertemu dengan cucu juga menantu kesayangannya. Begitu pun dengan Damar. Pria bule tersebut semakin h