Hari sudah sore saat Reyhan datang ke kantor yang di tempati Alea sebagai tempat tinggalnya, dan kembali membawa makanan kesukaan Alea dan seperti biasa Alea tetap menerima Reyhan ketika bertamu dan menghabiskan makan malem dengan Reyhan karena Reyhan memang tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan kembali istrinya. Namun lagi-lagi Alea mengatakan sudah tidak bisa kembali padanya dan tetap memilih untuk berpisah. Kesabaran Reyhan akhirnya berujung. Entah setan apa yang mendorong dirinya untuk bertindak kasar malem itu hingga Reyhan nekat menyakiti Alea dengan menggauli Alea secara paksa. Lebih tepatnya lagi memperkosa Alea, mantan istrinya. Namun belum selesai aksi Reyhan untuk memperkosa mantan istrinya itu seorang pemuda datang dan langsung menarik bahu Reyhan dan memberi Reyhan pukulan yang cukup keras dan bertubi-tubi di rahang juga perut Reyhan hingga Reyhan tersungkur di tepi ranjang samping Alea.
"b******k. Apa yang kau lakukan?" ucap pemuda yang sudah masuk begitu saja ke dalam ruangan yang di tempati Alea, mantan istri Reyhan, dan Reyhan tau siapa dia , dia adalah Dimas. mantan kekasih Alea yang sekarang justru mengatakan bersahabat dengan Alea . Tapi Reyhan tidak percaya, mana ada laki-laki yang bersahabat begitu dekat dengan wanita yang berstatus istri orang. ( I think it's impossible) batin Reyhan dan tentu itu hanya monolog Reyhan dalam diamnya. Reyhan menahan perut dan rahangnya yang jadi ikut kebas karena bogeman dari Dimas tadi karena sungguh pukulan tadi sangat lah kuat.
Reyhan memandang nanar Alea yang langsung beringsut menutup d**a dan kepalanya yang sudah hampir Reyhan telanjangi dengan kain yang pemuda itu lembar padanya dan meminta Alea untuk segera masuk ke kamar mandi yang juga ada di ruangan yang sama. Reyhan tau jika tindakannya tadi adalah tindakan yang salah, tapi Reyhan sendiri tidak tau kenapa dia bisa berbuat se hina ini pada mantan istrinya mantan istri yang masih sangat dia cintai, haruskan dia mengatas namakan cinta untuk tindakan tidak terpuji saat ini? Ataukan dia akan menyalahkan setan kerena telah menggoda dirinya untuk berbuat kejam dan tidak bermoral seperti ini? Oooooh manusia memang serakah dan egois dan Reyhan sadar jika ini adalah bentuk ke egoisan Reyhan yang masih tidak bisa terima jika kali ini, Alea , akan benar-benar lepas dari dirinya. Lepas dan dia sendiri tidak tau apakah dia masih bisa merebut hati Alea lagi nanti, ataukah dia harus benar-benar merelakan wanita itu ketika nanti Alea menemukan dan hidup bersama laki-laki lain yang akan menjadikan Alea istri? Jujur, membayangkan itu saja, Reyhan tidak sanggup, lalu bagaimana Reyhan akan mampu mendamaikan badai di hatinya saat ini, saat hatinya masih di penuhi rasa tidak rela untuk melepas, Alea Azuria Mahespati.
Reyhan diam tak bergeming, saat Dimas menarik nya untuk duduk di sofa minimalis di ruangan itu dan meminta Reyhan tenang sebelum kesabaran Dimas tidak bisa Dimas tahan lagi dan berakhir Dimas yang akan kembali menghajar laki-laki yang sedang dalam proses bercerai dengan Alea, istrinya. Dimas memperhatikan Reyhan yang masih menunduk dalam diam tanpa kata untuk membela dirinya atau tidak terimanya dengan apa yang baru saja Dimas lakukan pada, Reyhan.
Tidak lama setelah itu, Alea keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian rapi. Tampak wajahnya sembab, dan itu akibat perbuatan tidak terpuji Reyhan. Kelompok matanya sedikit memerah juga hidung dan pipi Alea ikut memerah karena mungkin tadi Reyhan memaksa untuk mencium Alea, dan entah bagaimana cara Reyhan tadi melakukannya yang pasti Alea terlihat tidak baik-baik saja.
Alea duduk di pojok ranjangnya sementara Reyhan dan Dimas duduk di sofa minimalis di ruangan yang sama. Reyhan memandang wajah Alea yang sedikit menunduk, seolah tidak mau menunjukan wajahnya di hadapan Reyhan dan sungguh Reyhan sangat menyesali apa yang sudah terjadi saat ini. Seperti kata pepatah, penyesalan memang selalu datang di bagian belakang sebuah cerita, seperti gelas kaca yang jatuh dari genggaman tangan kita dan pecah hingga tak berbentuk, sekalipun kau masih bisa merakitnya kembali menjadi gelas, semua tidak akan sama seperti sebelum gelas itu pecah. begitu pula dengan sebuah hubungan.
"Maafkan aku, Lea. Aku khilaf." Ucap Reyhan dengan suara lirih dan terdengar pilu, dan Alea hanya diam tak bersuara namun tetap menyimak apa yang Reyhan ucapkan. Reyhan sampai harus bersujud di depannya tapi sepertinya semua tidak akan cukup hanya dengan meminta maaf. "Aku benar-benar bodoh, sangat bodoh hingga setan pun sepertinya ikut tertawa melihat kebodohan ku." Bisik Reyhan dalam hati tanpa berani mengutarakan nya, karena sudah pasti ucapanku tidak akan masuk akal untuk di terima siapa pun, termasuk Dimas atau Alea sendiri.
"Pulanglah mas. Pulang. Jangan pernah menemui ku lagi sebelum rasa hormatku hilang dan berganti menjadi benci." Ucap Alea dan Reyhan hanya bisa menunduk dengan segala rasa bersalah juga penyesalannya. Reyhan tidak mendebat ucapan Alea karena dia sadar jika dia benar-benar berada di titik yang salah saat itu, dan akan coba berdamai dengan hati nya saat ini, karena jujur Reyhan juga tidak mau jika sampai Alea membencinya. Tidak ingin.
Reyhan pun pulang dengan rasa penyesalan yang semakin menggunung. Belum sembuh luka yang Reyhan berikan dengan pengkhianatan yang Reyhan lakukan pada wanitanya, sekarang Reyhan malah menambah luka itu dengan kebodohannya, melecehkan dan hampir memperkosa wanita itu, wanita yang tidak akan lama lagi akan menjadi jandanya. Benar-benar akan menjadi jandanya.
Reyhan pulang dengan segala penyesalannya yang semakin menggunung dan langsung membersihkan tubuhnya dengan mengguyur seluruh tubuhnya beserta pakaian yang melekat di tubuhnya lalu berteriak sekuat yang dia bisa di dalam kamar mandi berharap itu bisa mengurangi rasa bersalahnya pada wanita yang hampir dia lecehkan tadi. Tak puas dengan berteriak saja Reyhan pun memukul tembok keramik di kamar mandi itu hingga tembok itu hancur dan melukai tangan Reyhan hingga robek dan berdarah, tapi sepertinya luka itu tidak sebanding dengan luka yang akan wanita itu rasakan sekarang. Tekanan batin juga mental akan menjadi duka di hati wanita itu, dan sungguh Reyhan sangat menyesal. Sangat menyesalinya.
Reyhan berkali-kali memukul kepalanya sendiri dan mencaci maki dirinya sendiri yang sudah begitu bodoh dengan melecehkan wanita yang masih berstatus istrinya itu, namun saat ini dia juga sadar jika semua tidak akan berguna jika dia hanya menyakiti dirinya sendiri, jadi kali ini Reyhan berpikir akan mengabulkan permintaan Alea yang ingin berpisah dengannya, dan untuk perkara hati, akan Reyhan pikirkan nanti. Tapi satu yang pasti untuk saat ini, dia tidak mau jika Alea sampai membencinya, seperti yang Alea ucapkan sebelum nya. Tidak mau.